spot_img
Rabu 6 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 34

Polisi Tangkap Pelaku Perampasan Ojol Disabilitas di Ciamis, Diduga Oknum Keamanan Instansi Pemerintah

0
Polisi Tangkap Pelaku Perampasan Ojol Disabilitas di Ciamis, Diduga Oknum Keamanan Instansi Pemerintah, (FOTO ILUSTRASI WEB)
Polisi Tangkap Pelaku Perampasan Ojol Disabilitas di Ciamis, Diduga Oknum Keamanan Instansi Pemerintah, (FOTO ILUSTRASI WEB)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Seorang pengemudi ojek online (ojol) penyandang disabilitas di Kabupaten Ciamis menjadi korban tindak perampasan sepeda motor. Ironisnya, pelaku diduga merupakan oknum petugas keamanan di salah satu instansi pemerintah di lingkungan Pemkab Ciamis.

Peristiwa memilukan ini terjadi saat korban menerima pesanan jemput dari pelaku yang belakangan diketahui bernama Imam Samudra di wilayah Kecamatan Rancah. Namun, sesampainya di lokasi, korban justru diserang secara tiba-tiba. Setelah korban tak berdaya, pelaku langsung membawa kabur sepeda motornya.

Baca Juga: Hujan Deras Robohkan Rumah Lansia di Ciamis, BPBD Salurkan Bantuan Darurat

Kapolres Ciamis melalui Kasat Reskrim AKP Carsono membenarkan kejadian tersebut.

“Kami telah mengamankan seorang pelaku yang diduga merampas sepeda motor milik pengemudi ojol berkebutuhan khusus,” ungkap AKP Carsono, Senin (21/7/2025).

Ia menjelaskan bahwa penangkapan pelaku dilakukan setelah polisi menerima laporan dari korban. Penyelidikan pun segera dilakukan dengan menggali keterangan dari sejumlah saksi dan korban.

“Setelah mendapat laporan, anggota langsung turun ke lapangan dan melakukan penyelidikan intensif,” ujarnya.

AKP Carsono menambahkan bahwa proses penyelidikan berjalan lancar dan berkat kegigihan tim di lapangan, pelaku berhasil diamankan.

“Alhamdulillah, berkat keuletan anggota kami, pelaku berhasil ditangkap dan kini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tutupnya.

Kejadian ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap pengemudi ojol dan kelompok disabilitas dari aksi kriminalitas, terlebih jika melibatkan oknum aparat atau petugas institusi pemerintah.

(Husen Maharaja)

Tradisi Hajat Bumi Pangandaran, Simbol Syukur dan Kebersamaan

0
Poto: Olahan makanan saat perayaan hajat bumi di Pangandaran
Poto: Olahan makanan saat perayaan hajat bumi di Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Ratusan warga Dusun Bojongkarekes, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, tampak antusias mengikuti tradisi Hajat Bumi yang digelar pada bulan Muharram tahun ini, Senin (21/7/2025). Bertajuk “Mupusti Tradisi, Mulasara Budaya, Neruskeun Carita Kolot”, acara ini menjadi simbol pelestarian budaya dan rasa syukur atas limpahan rezeki dari hasil bumi dan laut.

Warga datang dengan berpakaian serba hitam sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. Kaum perempuan mengenakan kebaya hitam lengkap dengan kain batik, sementara para pria mengenakan pangsi dan ikat kepala, menambah kekentalan nuansa adat Sunda dalam acara tersebut.

Baca Juga: Aksi Ekstrem Debus Warnai Hajat Bumi di Pangandaran, Penonton Menjerit Takjub

Salah satu momen utama dalam perayaan ini adalah makan bersama, di mana setiap keluarga membawa nasi tumpeng lengkap dengan ayam bekakak, sayuran, buah-buahan, serta berbagai makanan hasil bumi dan laut. Semua hidangan disusun dalam wadah tradisional bernama dongdang, yang kemudian diletakkan di tengah area perayaan.

Sebelum menyantapnya, tokoh budaya Pangandaran, Yana Macan memberi doa terlebih dahulu kepada makanan-makanan tersebut agar mendapat berkah dari Sang Pencipta.

“Hajat bumi ini adalah bentuk sujud syukur kami kepada Allah SWT atas rezeki yang telahkami terima melalui hasil bumi dan laut,” ujar Yana usai memimpin doa.

Hajat Bumi Pangandaran Simbol Rasa Syukur Kepada Alloh SWT

Menurutnya, tradisi ini adalah warisan leluhur yang sarat nilai dan makna, terutama dalam mengajarkan sikap berbagi dan gotong royong. Yana menyebut hajat bumi ini merupakan bagian dari “Hajat Suya”. Yakni kisah tentang seorang suami yang merantau, lalu menyerahkan hasil kerjanya kepada istrinya untuk dimasak. Kemudian membagikannya kepada tetangga sebagai bentuk kebersamaan.

“Artinya, di dalam rezeki kita ada rezeki orang lain. Tradisi ini mengajarkan kita untuk berbagi dan mempererat tali silaturahmi antar warga,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Pangandaran, Sugeng, mengapresiasi upaya pelestarian tradisi lokal ini.

“Kami sangat menghargai inisiatif masyarakat dan Padepokan Pak Yana Macan yang terus berupaya menghidupkan budaya lokal. Hajat bumi bukan hanya tradisi. Namun juga merupakan ekspresi syukur dan semangat gotong royong yang sangat penting bagi generasi saat ini,” ujarnya.

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan. Tetapi juga pengingat pentingnya menjaga dan meneruskan warisan budaya di tengah derasnya arus modernisasi. Hajat Bumi di Pangandaran menjadi bukti bahwa tradisi lokal masih hidup dan memberi makna bagi kehidupan masyarakat.

(Sajidin)

Jembatan Leuwi Asba Terancam Ambruk, Jalur Ciamis-Kuningan dalam Bahaya

0
Ketpot: Tembok penahan air jembatan Leuwi Asba di Ciamis yang jebol
Ketpot: Tembok penahan air jembatan Leuwi Asba di Ciamis yang jebol

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Jembatan Leuwi Asba, penghubung vital antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kini dalam kondisi mengkhawatirkan.

Jembatan Leuwi Asba membentang di atas Sungai Cijolang terancam ambruk setelah tembok penahan air di kedua sisinya terkikis parah oleh derasnya aliran sungai.

Insiden ini terjadi tepatnya di wilayah Desa Jangalaharja, Kecamatan Rancah, Ciamis, terjadi pada Minggu malam, 20 Juli 2025.

Baca Juga: Hujan Deras Robohkan Rumah Lansia di Ciamis, BPBD Salurkan Bantuan Darurat

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menyatakan pihaknya telah segera melakukan asesmen di lokasi kejadian.

“Tadi tim BPBD sudah melakukan asesmen di lokasi,” ujar Ani, Senin (21/7/2025).

“Berdasarkan hasil asesmen, tembok penahan air di sisi kiri dan kanan jembatan Leuwi Asba sudah jebol diterjang aliran Sungai Cijolang. Kondisi ini sangat mengancam struktur bangunan jembatan,” jelas Ani.

Kerusakan ini menimbulkan kekhawatiran serius akan keselamatan pengguna jalan dan potensi terputusnya akses vital antara dua kabupaten. Pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan untuk mencegah ambruknya jembatan ini.

(Husen Maharaja)

Hujan Deras Robohkan Rumah Lansia di Ciamis, BPBD Salurkan Bantuan Darurat

0
Ketpot: Rumah Karti (84) warga Kecamatan Pamarican Ciamis yang ambruk
Ketpot: Rumah Karti (84) warga Kecamatan Pamarican Ciamis yang ambruk

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Nasib pilu menimpa Karti (84), warga Dusun Ciporian, Desa Sidaharja, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Ia terpaksa mengungsi ke rumah anaknya setelah kediaman pribadinya ambruk dan tak layak huni lagi. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada Minggu malam, 20 Juli 2025.

Menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, penyebab ambruknya rumah Karti karena struktur bangunan yang sudah sangat tua dan lapuk termakan usia, terlebih guyuran hujan deras yang terus-menerus melanda wilayah Kecamatan Pamarican.

Baca Juga: Omzet Jualan Bendera Menurun, Pedagang Tradisional di Ciamis Terdampak Tren Penjualan Online

“Setelah menerima laporan dari pemerintah Kecamatan Pamarican, tim BPBD langsung mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen,” terang Ani, Senin (21/7/2025).

“Dari hasil asesmen, diketahui bahwa kondisi bangunan memang sudah sangat rapuh dan tidak pernah direhabilitasi,” tambah Ani.

Akibat kejadian ini, Nenek Karti mengalami kerugian materiil yang ditaksir mencapai sekitar Rp 5 juta. Sebagai respons cepat, Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui BPBD telah menyalurkan bantuan logistik kedaruratan kepada Karti.

“Kami berharap bantuan yang disalurkan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga yang tertimpa musibah ini,” pungkas Ani.

(Husen Maharaja)

Omzet Jualan Bendera Menurun, Pedagang Tradisional di Ciamis Terdampak Tren Penjualan Online

0
Ketpot: Husni Pedagang Bendera warga Desa Cimari Ciamis
Ketpot: Husni Pedagang Bendera warga Desa Cimari Ciamis

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera merah putih, umbul-umbul, dan aksesoris kemerdekaan di Kabupaten Ciamis mengeluhkan penurunan omzet yang cukup drastis. Penurunan ini diduga kuat akibat maraknya penjualan secara online yang semakin mendominasi pasar.

Salah satu pedagang, Husni (49), warga Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, menyebut bahwa sejak tren penjualan digital berkembang, usahanya tak lagi seramai dulu. Padahal, ia sudah puluhan tahun menggantungkan hidup dari menjual bendera merah putih menjelang bulan Agustus.

Baca Juga: Kokam Ciamis Kirim 100 Anggota ke Apel Akbar Satyatama Prabu di Sleman

“Dulu sebelum marak jualan online, usaha bendera ini sangat menjanjikan. Tapi sekarang omset terus turun,” ujar Husni saat ditemui, Senin (21/7/2025).

Husni menuturkan, ia mulai berjualan sejak usia muda, mengikuti jejak pamannya yang lebih dulu berjualan bendera dan perlengkapan kemerdekaan. Kini, meski usianya hampir kepala lima, usaha musiman ini tetap ia lakoni setiap menjelang perayaan HUT RI.

“Saya sudah jualan bendera dari zaman masih muda. Tapi sejak beberapa tahun terakhir, hasilnya makin turun, apalagi setelah COVID-19,” tuturnya.

Karena hasil dari berjualan bendera tidak lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari, Husni kini juga merintis usaha produksi Dodol Garut sebagai pendapatan utama. Ia berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk menghidupkan kembali sektor ekonomi musiman seperti usaha bendera menjelang Agustusan.

“Saya harap ada kebijakan dari pemerintah, misalnya mewajibkan kantor-kantor, sekolah, dan warga beli bendera ke pedagang lokal. Jadi bisa bantu ekonomi kami juga,” harapnya.

Meski menghadapi tantangan, Husni tetap bersemangat menjalani tradisi berdagang bendera yang telah digelutinya selama puluhan tahun. Ia percaya, semangat kemerdekaan seharusnya juga menjadi semangat untuk menjaga keberlangsungan usaha rakyat kecil.

(Husen Maharaja)

KMHDI Soroti Transparansi KKMP: Jangan Sampai Jadi Proyek Kosmetik Tanpa Dampak Nyata

0
Bendahara Umum PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Gde Bayu Pangestu AW
Bendahara Umum PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Gde Bayu Pangestu AW

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) agar tidak mengulangi kegagalan program koperasi di masa lalu. Hal itu disampaikan menyusul peluncuran program KKMP secara nasional oleh pemerintah pusat.

Bendahara Umum Pengurus Pusat KMHDI, Gde Bayu Pangestu AW, menyatakan bahwa koperasi merupakan instrumen penting dalam memperkuat ekonomi berbasis komunitas. Namun, tanpa pengawasan ketat dan keterlibatan masyarakat, koperasi dikhawatirkan hanya akan menjadi program simbolis tanpa dampak nyata.

Baca Juga: Pemkot Bandung Dukung 151 KKMP, Siap Perkuat Ekonomi Warga Kelurahan

“Kami mendukung semangat pembentukan Koperasi Merah Putih, namun pelaksanaannya harus dikawal agar tidak menjadi formalitas belaka, seperti yang terjadi pada banyak koperasi masa lalu dan program MBG yang implementasinya masih bermasalah,” ujar Bayu, Senin (21/7/2025).

KMHDI menilai, keterlibatan aktif masyarakat, khususnya generasi muda desa, merupakan kunci keberhasilan KKMP. Mereka tidak boleh hanya menjadi objek program, tapi juga aktor utama dalam pengelolaan koperasi.

“Koperasi harus dikelola profesional dan terbuka terhadap keterlibatan pemuda desa sebagai penggerak utama. Ini penting agar ada regenerasi dan adaptasi terhadap tantangan ekonomi digital,” tegasnya.

Desak Pengawasan Dana dan Audit Sosial di Tingkat Akar Rumput

KMHDI juga menyoroti perlunya keterbukaan dalam pengelolaan dana dan pelaporan pertanggungjawaban. Bayu mengingatkan agar koperasi tidak menjadi beban keuangan desa tanpa kontribusi ekonomi yang jelas.

“Kami mendesak adanya audit sosial di tingkat masyarakat dan platform evaluasi berkala dari pemerintah. Jangan sampai mengulang kegagalan koperasi ala Orde Baru,” tegasnya.

KMHDI Tawarkan Sinergi Strategis: Libatkan Kampus dan KKN Tematik

Sebagai bentuk kontribusi konkret, KMHDI menawarkan kemitraan strategis kepada pemerintah. Salah satu usulan KMHDI adalah sinergi dengan kampus melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik koperasi, serta penguatan koperasi percontohan di tiap provinsi dengan pendampingan intensif.

“Perlu dibangun fondasi yang kuat sebelum mengejar angka besar. Pemerintah harus fokus pada kualitas, mulai dari kesiapan SDM, transparansi dana, hingga pelaporan yang bisa diakses publik,” ujar Bayu.

Menurutnya, jika tidak dikawal sejak dini, koperasi-koperasi tersebut hanya akan menjadi proyek jangka pendek tanpa keberlanjutan dan kehilangan makna dari semangat ekonomi gotong royong.

“Tanpa pengelolaan yang serius, Koperasi Merah Putih hanya akan jadi nama tanpa isi. Padahal, koperasi seharusnya menjadi alat kedaulatan ekonomi rakyat,” tandasnya.

KMHDI Siap Kawal dan Edukasi Masyarakat Soal Tata Kelola Koperasi

Sebagai organisasi mahasiswa tingkat nasional, KMHDI menyatakan kesiapan untuk ikut terlibat dalam pengawasan dan edukasi masyarakat terkait tata kelola koperasi, agar tujuan besar koperasi sebagai penggerak ekonomi gotong royong dapat tercapai maksimal.

“KMHDI secara kelembagaan siap mendampingi masyarakat untuk mewujudkan tata kelola koperasi yang sehat, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” pungkas Bayu.

(Yusuf Mugni)

Pemkot Bandung Dukung 151 KKMP, Siap Perkuat Ekonomi Warga Kelurahan

0
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan bersama Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung mengikuti Peluncuran Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Secara Daring Senin (21/7/2025) -Ist-
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan bersama Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung mengikuti Peluncuran Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Secara Daring Senin (21/7/2025) -Ist-

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung secara resmi meluncurkan 151 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) sebagai bagian dari program nasional 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Peluncuran nasional tersebut digelar di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025), dan diikuti secara daring oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Wakil Wali Kota Erwin, Sekretaris Daerah Kota Bandung Iskandar Zulkarnain, serta jajaran Forkopimda dari Bandung Command Center, Balai Kota Bandung.

Baca Juga: Pemkot Bandung Siap Bantu Perbaikan Rumah Korban Kebakaran di Cikutra

Dalam keterangannya, Farhan menyampaikan bahwa pembentukan KKMP bukan sekadar koperasi simpan pinjam biasa, melainkan bagian dari upaya memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan di tingkat kelurahan.

“Koperasi ini berbasis pada setoran wajib dan simpanan sukarela, serta bertujuan untuk mendorong pemberdayaan usaha kecil dari tingkat akar rumput,” jelas Farhan.

Pembentukan 151 KKMP di Bandung melalui musyawarah kelurahan yang berlangsung pada 19–27 Mei 2025, dan seluruh koperasi telah resmi berbadan hukum per 20 Juni 2025.

Farhan berharap KKMP Bandung bisa menjadi percontohan nasional dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh dan berbasis komunitas.

“Kami akan lanjutkan dengan pelatihan dan bimtek bagi para pengurus dan pengawas koperasi. Agar mereka memiliki kapasitas manajerial dan tata kelola yang baik,” tambahnya.

Pelatihan tersebut akan berjalan dalam dua angkatan, masing-masing untuk 40 koperasi, baik pengurus maupun pengawas. Selain itu, pemerintah juga membuka akses pendanaan hingga Rp5 miliar per koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dengan jangka waktu pinjaman maksimal 10 tahun.

Prabowo: Ini Bukan Sekadar Program, Tapi Gerakan Nasional

Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menekankan, peluncuran koperasi ini merupakan tonggak kebangkitan koperasi Indonesia. Harapannya menjadi tulang punggung ekonomi berbasis komunitas di seluruh penjuru negeri.

“Ini adalah hari bersejarah. Kita mulai sebuah gerakan besar dengan meluncurkan 80.081 koperasi desa dan kelurahan Merah Putih,” tegasnya.

Ia menggambarkan koperasi sebagai simbol persatuan kaum kecil yang jika bersatu akan menjadi kekuatan besar, layaknya seikat lidi.

“Orang kuat bikin holding. Tapi koperasi menyatukan yang lemah agar kuat bersama,” ujarnya.

Prabowo menambahkan, koperasi ini harapannya tak hanya menjadi lembaga simpan-pinjam. Tetapi juga sebagai pusat distribusi, produksi, dan instrumen pemerataan ekonomi nasional.

“Ini bukan sekadar program pemerintah, melainkan gerakan rakyat yang harus kita semua jaga, kawal, dan kuatkan bersama,” tutup Prabowo.

(Yusuf Mugni)