BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemprov Jabar segera memberlakukan moratorium atau penghentian sementara penebangan hutan di kawasan yang berisiko menimbulkan bencana.
Kebijakan tersebut sedang disiapkan dan akan diumumkan dalam waktu dekat.
BACA JUGA:
Tingkatkan Pendapatan 2026, Ini Strategi Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) menjelaskan, langkah tersebut diambil karena kondisi hutan semakin memprihatinkan.
“Pemprov Jabar segera membuat moratorium larangan penebangan areal hutan yang memiliki potensi terjadinya musibah. Moratorium akan disiapkan dan secepatnya diluncurkan,” kata KDM.
Dedi Mulyadi menuturkan, menanam pohon itu penting. Tapi melindungi pohon jauh lebih penting.
Menanam 1 ribu pohon belum tentu tumbuh menjadi 100 pohon. Tetapi menebang 1 ribu pohon sudah pasti menghilangkan banyak manfaat bagi lingkungan.
Gubernur Jabar menegaskan, menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama.
“Kita tinggal di bumi. Jadi bumi ini harus kita rawat dan jaga. Bukan dirusak,” imbuhnya.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, KDM menyebut bahwa saat ini hanya sekitar 20 persen hutan di Jabar yang masih benar-benar utuh.
Sisanya (80 persen) sudah rusak. Kondisi ini membuat kebijakan perlindungan hutan menjadi sangat mendesak.
BACA JUGA:
Dengan Cara Ini Pemprov Jabar Tingkatkan SDM Karawang
Selain moratorium, KDM juga berencana menggerakkan warga mengelola 1–2 hektare hutan dengan cara menanam dan merawat pohon hingga tumbuh kuat.
Warga yang terlibat akan mendapatkan upah harian standar Rp50 ribu.
KDM menjelaskan, program tersebut dirancang agar masyarakat bisa ikut menjaga lingkungan. Sekaligus memperoleh manfaat ekonomi.
Jenis pohon yang ditanam merupakan kombinasi antara pohon hutan dan pohon produktif.
Pemprov Jabar akan berdiskusi dengan Perhutani untuk memastikan luas lahan kosong yang bisa dikelola dalam program tersebut.
(Bambang Fouristian)


