spot_img
Senin 6 Oktober 2025
spot_img

Purwa Caraka Music Studio Rayakan 37 Tahun Harmoni dari Bandung untuk Indonesia

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Lantunan musik dan tepuk tangan riuh terdengar dari area tengah Festival Citylink, Bandung, Minggu (5/10/2025) sore. Ratusan siswa dari berbagai cabang Purwa Caraka Music Studio (PCMS) di Kota Bandung tampil penuh percaya diri dalam konser bertajuk “Spirit of 37th PCMS in Harmony”.

Konser ini menjadi sebuah perayaan perjalanan panjang PCMS yang telah 37 tahun menanamkan cinta terhadap musik di Indonesia.

Konser ini juga terasa istimewa bukan hanya karena menampilkan kolaborasi lintas usia dan cabang, tetapi juga karena Bandung memiliki arti historis bagi PCMS.

Di kota inilah, tepatnya di Jalan Mangga No 12, PCMS pertama kali berdiri pada 1 Oktober 1988, menandai langkah awal perjalanan panjang dunia pendidikan musik di tanah air.

“Ini momen yang spesial buat kami. Kalau kita kilas balik, PCMS pertama kali berdiri di Bandung. Jadi konser ini bukan hanya pertunjukan rutin, tapi juga perayaan lahirnya perjalanan panjang Purwa Caraka Music Studio,” kata Chief Operating Officer (COO) PCMS Aditya Purwa Putra.

Meski perayaan ini tidak bertepatan langsung dengan tanggal berdirinya, suasana kebersamaan terasa kuat. Aditya menjelaskan, seluruh cabang PCMS di wilayah Bandung seperti Mangga, Sriwijaya, Bungur, MIM, hingga Sukup turut bergabung untuk merayakan momen bersejarah tersebut.

Mengusung semangat “in harmony”, konser ini menampilkan berbagai kolaborasi lintas usia dan instrumen. Beberapa penampilan yang paling menarik di antaranya Ansamble Guitar “Viva Forever”, gabungan semua cabang PCMS sebagai simbol persatuan keluarga besar PCMS.

Kemudian Children Choir dengan nuansa ceria dan suara anak-anak yang jernih. Ada pula Teenager Band & Orkestra yang menampilkan lagu “Satu-Satu” (HiVi!) dalam aransemen energik.

Kwartet Biola & Kwartet Vokal dengan aransemen spesial seperti Viva La Vida dan Save The Last Dance For Me. Ansamble Gitar Elektrik “Sweep Fest” dan kolaborasi perkusi yang menyalakan semangat pesta musik.

Penampilan band siswa dan vokal grup dari cabang Sukup, Bungur, MIM, Sriwijaya, dan Mangga yang menampilkan ragam warna musik dari pop, folk, hingga instrumen tradisional. Menurutnya, konser ini bukan sekadar hiburan, melainkan bagian penting dari proses pembelajaran.

“Pengalaman di atas panggung itu tidak tergantikan. Anak-anak bukan hanya belajar teknik, tapi juga keberanian, kerja sama, dan bagaimana menahan ego saat tampil bersama,”katanya.

Menariknya, konser kali ini digelar di pusat perbelanjaan. Bagi Aditya, itu justru menjadi tantangan yang berharga.

“Kalau di mal, anak-anak nggak tahu siapa penontonnya. Suasananya jauh berbeda dari auditorium tertutup. Rasanya menegangkan tapi juga seru,”ujarnya.

Lebih lanjut Aditya mengatakan, tantangan ini, menjadi bagian dari proses belajar.

“Kami ingin mereka merasakan berbagai suasana. Di sinilah mereka belajar tampil di ruang publik dan membangun kepercayaan diri,” tambahnya.

Aditya mengungkapkan, sejak berdiri Purwa Caraka Music Studio telah melahirkan banyak musisi, performer, dan pengajar musik di Indonesia.Saat ini, PCMS memiliki 93 cabang aktif di seluruh Indonesia dan akan menambah dua cabang baru dalam waktu dekat.

Baca Juga: Purwa Caraka Music Studio Gelar Konser Tahunan Bertajuk ‘Harmony Collaboration of Two Hearts’ di Bandung

“Minat anak-anak terhadap musik justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang mereka lebih terekspos lewat dunia digital. Tinggal bagaimana kita mengarahkan supaya minat itu berkembang positif,”ungkapnya.

Aditya menjelaskan, misi PCMS bukan sekadar mencetak musisi hebat, melainkan membentuk karakter dan keseimbangan diri.

“Belajar musik punya manfaat besar untuk perkembangan anak baik dari sisi otak, sosial, maupun mental health. Musik mengajarkan interaksi, kompromi, dan empati,” jelasnya.

Kini, PCMS juga mengembangkan pendidikan inklusif dan pendampingan orang tua agar manfaat musik bisa dirasakan lebih luas.

“Kami ingin pendidikan musik menjangkau semua anak, termasuk yang punya kebutuhan khusus. Karena manfaatnya universal,” tegasnya.

Konser “Spirit of 37th PCMS in Harmony” bukan sekadar ajang pertunjukan, melainkan perayaan nilai dan perjalanan. Dari ruang kecil di Jalan Mangga, Bandung, kini PCMS telah menjelma menjadi lembaga musik nasional yang terus menyalakan semangat generasi muda.

“Selama kami fokus pada pendidikan dan manfaat musik untuk anak-anak. Saya percaya, Purwa Caraka Music Studio akan terus tumbuh—seiring irama yang tak pernah padam,”ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Pendiri PCMS Purwa Tjaraka mengatakan, keberhasilan mereka bertahan selama 37 tahun bukan karena strategi bisnis semata, melainkan karena kesetiaan pada misi pendidikan.

“Buat kami, yang penting hasilnya bagus, bukan duitnya banyak. Kami bangga kalau bisa dipercaya orang, bisa membina hubungan internasional, dan lihat anak-anak tampil baik. Itu jauh lebih membanggakan daripada angka,” kata Purwa Tjaraka.

Dia mengenang masa awal berdirinya PCMS dengan nada haru.

“Dulu kami nggak nyangka bisa sejauh ini. Kami menikmati perjuangan itu dengan senang hati. Dari dulu sampai sekarang, yang kami pikirkan cuma satu: bagaimana anak-anak Indonesia bisa bermusik dengan baik,” katanya.

Kini, dengan sistem manajemen yang berkembang, PCMS memiliki divisi khusus yang menangani event, merchandise, dan pengembangan kurikulum.

“Kami lakukan apapun yang bisa kami lakukan untuk anak-anak Indonesia bermusik,”ucapnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru