PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Tebing setinggi kurang lebih 15 meter di jalur nasional Emplak Pangandaran dekat saung Buleud longsor. Kejadian longsor ini terjadi pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 22:00 WIB.
Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
BACA JUGA:
Hari Bhayangkara ke-79, Polri Berkomitmen Siap Terima Kritik Masyarakat Pangandaran
Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pangandaran, Supiyatno mengatakan, bencana longsor tersebut bukan dari dampak hujan ataupun gempa bumi.
“Berdasarkan assemen tim kami, tanah ini memang kondisinya tanah labil. Jadi kondisinya bebatuan tapi sudah pada retak,” ujarnya di lokasi longsor, Rabu (2/7/2025).
Untuk penanganan dampak dari longsor yang memakan sebagian badan jalan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak perhutani dan Dinas PUPR Pangandaran.
“Alhamdulillah sekarang alat berat sudah meluncur ke lokasi,” tambahnya.
Meski material dari dampak longsor memakan sebagian badan jalan, Supiyanto menyebut, arus lalu lintas berjalan dengan lancar.
BACA JUGA:
Karangan Bunga Dedi Mulyadi dan Kehadiran Susi Pudjiastuti Curi Perhatian Masyarakat Pangandaran
“Kami berkolaborasi dengan satuan lalulintas dari polres Pangandaran untuk melakukan buka tutup. Alhamdulillah akses jalan lancar,” ungkapnya.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Lumbung dan sekitarnya sejak dini hari menyebabkan bencana longsor yang memutus akses jalan penghubung antara Seda Sakti I dan Seda Sakti II, tepatnya di Dusun Kaler, Desa/Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Bahu jalan yang longsor membuat ruas jalan tersebut amblas dan tak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses warga pun terputus total.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut kejadian terjadi Sabtu pagi (28/6/2025) saat hujan masih mengguyur wilayah tersebut.
(Sajidin/Bambang Fouristian)
