Jumat 31 Januari 2025

Tingkatkan Kepercayaan Diri Santri dalam Berkomunikasi, UNPAS Gelar Pelatihan Public Speaking di Pesantren Tasdiqul Qur’an

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Program studi Ilmu Komunikasi FISIP UNPAS (Universitas Pasundan) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pondok Pesantren Tasdiqul Qur’an Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini berfokus pada pelatihan dan peningkatan kemampuan public speaking bagi para santri dan santriwati.

Pelatihan ini diinisiasi oleh Qisthy Rabathy dan Taufik Hidayatulloh, keduanya merupakan dosen di FISIP Ilmu Komunikasi UNPAS. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan ruang belajar yang aman dan nyaman bagi para santri agar dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi, baik secara verbal maupun non-verbal.

Taufik mengatakan bahwa seorang pembicara yang baik harus menyampaikan kebenaran. 

BACA JUGA: KPID Jabar dan IKA Fisip Unpas Dorong Aturan Penyiaran Media Berbasis Internet

“Seperti sumber kebenaran mutlak saat ini, yakni Al-Qur’an dan Hadis. Hal ini menekankan pentingnya etika dan tanggung jawab dalam berbicara di depan umum,” kata dia.

Sementara itu, Qisthy menambahkan bahwa pelatihan ini berfokus pada pemahaman dan peningkatan kemampuan berbicara serta berkomunikasi para santri. 

“Juga membangun kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum dan mengembangkan kemampuan mereka dalam menyampaikan pendapat serta gagasan secara efektif,” katanya.

Para santri dan santriwati dari jenjang SMP dan SMA sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka dibekali materi terkait public speaking oleh Dr. Taufik Hidayatulloh, M.AB., serta pelatihan teknik Master of Ceremony (MC) oleh Arul Fadyah Dzulpaqor dan Iklima Syaira, mahasiswa semester 6 Prodi Ilmu Komunikasi UNPAS.

Pelatihan ini tidak hanya mencakup teknik berbicara, tetapi juga komunikasi non-verbal seperti intonasi suara, gerakan tubuh, dan kontak mata. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan materi yang telah didapatkan sebagai MC dan menerima umpan balik yang konstruktif.

Metode pelatihan yang digunakan bersifat interaktif dan komunikatif, dengan berbagai teknik dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik para santri. Selain pelatihan teknik, para santri juga diberikan ice breaking dan mini games untuk mempraktekkan materi yang telah disampaikan dan melatih kepercayaan diri dalam berinteraksi di depan umum.

BACA JUGA: Unpas Gandeng Kejati Jabar pada Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat

Kegiatan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para santri dan santriwati dalam berkomunikasi serta berinteraksi di depan umum. Antusiasme dan respon positif dari para peserta menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka.

Acara ini ditutup dengan ice breaking, games, dan pembagian doorprize sebagai apresiasi kepada para santri yang telah berani mencoba praktik public speaking sebagai MC. Dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan berupa plakat kepada Mudir Pesantren Tasdiqul Qur’an, Kabupaten Bandung Barat.

Berita Terbaru