PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Masalah sampah menjadi tantangan serius di Kabupaten Pangandaran. Namun, semangat untuk mengatasi masalah ini mulai tumbuh dari generasi muda. Salah satunya terlihat dari upaya SDN 3 Ciparakan, Kecamatan Kalipucang, yang gencar mengedukasi siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Kepala SDN 3 Ciparakan, Idah Rosidah mengungkapkan bahwa inisiatif ini muncul dari program Pancasila di sekolah.
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan pada siswa sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan,” ujar Idah.
BACA JUGA: Petani Kapulaga di Pangandaran Panen Raya
Untuk mendukung program edukasi ini, sekolah bekerja sama dengan Bank Sampah Indonesia (BSI) Sahate Pangandaran. Rian Hidayat, selaku aktivis sampah dan pengelola BSI Sahate, menyambut baik inisiatif ini.
Menurutnya, sekolah merupakan tempat yang tepat untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah.
“Dengan adanya bank sampah di sekolah, siswa diajarkan untuk memilah sampah, sehingga sampah organik dan anorganik dapat dikelola dengan baik. Selain itu, mereka juga dapat belajar tentang nilai ekonomis dari sampah yang dapat didaur ulang,” ujarnya.
BACA JUGA: Warga Resah, PJU di Jalan Cijulang-Cimerak Pangandaran Mati Total
Tujuan jangka panjang dari program ini adalah mewujudkan Pangandaran sebagai wilayah yang bebas dari sampah (zero waste). Dengan dimulai dari tingkat sekolah dasar, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dapat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.
“Jika setiap sekolah mampu mengelola sampahnya sendiri, maka beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu dapat berkurang secara signifikan,” kata dia.
(Sajidin/Anthika Asmara)