SUBANG,FOKUSJabar.id: Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Jawa Barat (DPW APPSI Jabar) menilai, rencana Pemkab Subang melalui BUMD PT SS mendirikan mall ngawur dan salah kaprah.
Demikian disampaikan Sekretaris DPW APPSI Jabar, Yudi Setia Kurniawan saat mendampingi audensi/rapat dengar pendapat para Pedagang Pasar Pertokoan, Pedagang Pujasera serta Pedagang Ruko Pasar Subang di Gedung DPRD Subang, Senn (27/5/2024) kemarin.
BACA JUGA:
Pedagang Pasar Pertokoan Subang Tolak Pembangunan Mall
“Pak Sekda Subang mengatakan, dasar pembuatan Mall itu adalah minimnya PAD Subang atau Nilai fiskal APBD subang yang cukup rendah sehinga mengefektifkan lahan tidur. Menurut Kami tidak logis dan cendrung ngawur,” kata Yudi.
Menurut Yudi, baru kali ini BUMD Kabupaten/Kota di Jabar berani mendirikan Mall sementara nilai fisikal APBD-nya rendah.
“Membangun mall itu butuh anggaran milyaran. Kalau dikerjasamakan dengan pihak ketiga nantinya akan laku apa tidak? Terlebih harganya Rp3,5-4,5 M. Siapa yang mau beli orang subang?,” katanya.
Sekretaris DPW APPSI Jabar menilai, rencana tersebut akan menyingkirkan pedagang di sana secara langsung ataupun tidak langsung.
Pemkab Subang juga melakukan teror psikis kepada para pedagang dengan mengeluarkan selembaran harga dan menurunkan backhoe di lokasi pasar.
“Kami minta stop teror terhadap pedagang. Hendtikan pemasaran karena belum mengantongi izin,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Pj Bupati Garut Hadiri Peluncuran INA Digital di Istana Negara
Direktur PT SS BUMD Kabupaten Subang, Azis mengakui, pembangunan Mall Subang telah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mewujudkan rencana tersebut.
“Dalam pelaksanaan pembangunan mall, kami sebagai pengelola Aset Pemkab tidak sendiri. Kami sudah melakukan kontrak kerja sama dengan perusahaan swasta lainya,” tegas Azis.
(Bambang Fouristian)