Senin 9 Desember 2024

Jelang Mudik Lebaran, Ombudsman RI Soroti Layanan Transportasi di Jabar

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menghadapi arus mudik idul fitri 1445 Hijriah 2024, Ombudsman Republik Indonesia (RI) wilayah Jawa Barat, melakukan pemantauan langsung kelapangan jalur-jalur yang dilalui para pemudik.

Pemantauan dilakukan Ombudsman diantaranya di Terminal Leuwi Panjang, Stasiun KA Bandung, Bandara Kertajati (BIJB), Ruas Jalan Tol Cipali (Cikopo – Palimanan), untuk memastikan kelancaran arus mudik 

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat Dan Satriana mengatakan, pengecekan lokasi jalur mudik dan sarana pemudik penting dilakukan demi menjamin kesiapan, keselamatan dan ketersediaan armada.

BACA JUGA: 1.150 Masyarakat Ikut Mudik Gratis, Pemudik Diantar ke Berbagai Kota di Sumatera dan Jawa

“Kesiapan dan ketersediaan armada angkutan darat, jalur alternatif, lokasi rawan kemacetan dan bencana, cuaca, rekayasa lalu lintas, dan prasarana di rest area, semua harus menjadi perhatian agar berjalan lancar,” kata Dan Satriana melalui releasenya yang diterima Jumat (05/04/24) petang.

Ia menjelaskan, terkait armada angkutan yang ada di terminal Bis, agar dilakukan pemeriksaan kondisi, agar bisa diketahui laik jalan.

“Pemeriksaan kondisi fisik Bus, kelengkapan administrasi dan perizinan kendaraan (ramp check), ini harus diterapkan di semua terminal Bis, untuk memastikan keselamatan penumpang saat menggunakan armada bus,” kata dia.

Selain itu, Ombudsman RI juga melakukan pengecekan kesiapan di Stasiun Kereta Api (KA) Bandung, di sana pun harus mendapat perhatian agar perjalanan pemudik dengan menggunakan KA lancar tanpa terkendala.

“Di Stasiun KA Bandung, ada penambahan perjalanan 14 kereta tambahan, termasuk menyiagakan lokomotif di Dipo Lokomotif Bandung dan Stasiun Cibatu, Kereta pembangkit (P-500 KVA) di Dipo Kereta Bandung, dan Crane di Dipo Lokomotif Bandung,” ujarnya.

Pengecekan juga dilakukan di ruas jalan Tol Cipali, disini Ombudsman RI meminta pengelola Ruas Tol harus melakukan penambahan sarana prasarana.

“Tol Cipali ini termasuk tol yang padat dilalui para pemudik, sehingga perlu penambahan RTMS (Remote Traffic Microwave Sensor), dimana sebelumnya hanya di KM 188, saat ini ditambah di KM 153, KM 130, dan KM 86, RTMS ini berfungsi mengetahui V/C ratio dan kecepatan rata-rata kendaraan di titik-titik rawan kepadatan,” kata dia.

Ia pun menambahkan, jalur mudik yang menggunakan angkutan udara di Bandara Kertajati BIJB, juga tidak lepas dari pemeriksaan dan pengecekan. 

“Bandara Kertajati juga dilakukan pemeriksaan, dan pihak Angkasa Pura II memastikan sudah melakukan Ramp Safety, Terminal Safety, Security, Stress Test catu daya listrik dan pemeriksaan moda lainnya,” kata Dan.

Lanjutnya, berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, puncak arus mudik lebaran tahun 2024 diprediksi H-2 dengan jumlah pemudik mencapai 849.000 orang.

BACA JUGA: Posko Mudik Lebaran 2024 di Jalur Nagreg, PKS Jawa Barat Siapkan Takjil Hingga Fasilitas Kesehatan

“161.310 penumpang untuk pengguna angkutan jalan darat, 150.700 orang menggunakan layanan kereta api, 10.001 orang menggunakan angkutan udara dan 4247 orang menggunakan pelayanan ASDP,” kata dia.

Pihaknya pun mengaku, hasil dari pemeriksaan dan pengecekan sejumlah layanan transportasi mudik di wilayah Provinsi Jawa Barat, tidak terdapat kendala yang berarti dalam menghadapi mudik lebaran 2024 ini.

(Seda/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img