Kamis 12 Desember 2024

Semangat Bangkit dari Hantaman Pandemi, Saung Angklung Udjo Berhasil Raih Rekor Dunia Guinnes Word Record

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Saung Angklung Ujo kembali bangkit setelah di hantam pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih.

momen kebangkitanya itu ditandai dengan pagelaran angklung yang di inisiasi oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) berhasil memecahkan rekor dunia Guinness World Record yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (5/8/2023) lalu. Dengan menghadirkan 15.110 peserta.

BACA JUGA: Jabar Usulkan 18 KKS, Salah Satunya Kabupaten Garut

Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo menceritakan bahwa betapa susah payahnya Saung Angklung Udjo untuk bangkit dari keterpurukan saat pandemi Covid-19.

Pasalnya, Saung Angklung Ujo ini merupakan destinasi berkumpulnya orang-orang untuk belajar dan menikmati seni. Tetapi, ketika pandemi kegiatan kumpul-kumpul justru dibatasi bahkan hingga adanya pelarangan lantaran khawatir menjadi penyebarluasan Covid-19.

“Saat covid itu membuat sarana yang kami miliki habis terjual dan menyisakan aset tanah. Bahkan, listrik yang ada di Saung Angklung ini sempat dicabut karena tak sanggup membayar.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Dukung Penuh Pengelolaan Asset Award 2023

Alhamdulillah ada beberapa bantuan tapi memang tak signifikan untuk tetap hidup saat pandemi, sampai pernah kami memasukkannya ke kitabisa.com karena ada banyak perut yang perlu kami penuhi,”kata Taufik di Saung Angklung Udjo kota Bandung Jabar Jumat (11/8/2023).

Menurutnya, acara ini bukan hanya sekedar menciptakan rekor baru, tetapi dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan melekatkan budaya pada generasi bangsa dan menginspirasi dunia dalam menghadapi tantangan global.

“GWR ini bukan sekedar acara ceremonial, namun rangkaian kegiatan GWR telah mampu hidup dan menghidupi,” katanya.

Taufik menyebut, pertunjukan angklung massal ini diinisiasi langsung oleh Ibu Negara lriana Joko Widodo bersama para istri menteri-menteri sebagai salahsatu rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.

Taufik mengungkapkan, Saung Angklung Udjo bersama para mitra pengrajin diminta Kemendikbud Ristek untuk menyiapkan 20.000 lebih angklung yang dibagikan kepada peserta dan ini menjadi kegiatan yang mampu menghidupkan lagi Ekosistem Angklung sehingga para petani bamboo hingga puluhan pengrajin angklung dapat menunjukan eksistensinya kembali setelah serangan panjang Covid 19 yang mereka harus kehilangan mata pencahariannya.

“Meskipun ada kendala yang dihadapi, semisal mesti membuat puluhan ribu angklung yang hampir tak dapat disanggupi lantaran pengrajin angklung sudah beralih profesi. Tapi karena keinginan untuk suksesnya acara, kami pun semaksimal mungkin memberikan yang terbaik dan Alhamdulillah bisa tepat waktu. Kendala lainnya, mengumpulkan peserta yang mau bermain,” ucapnya.

Taufik menambahkan, Covid-19 membawa hikmah agar ke depannya harus waspada. Saat ini, kondisi Saung Angklung Udjo pun sudah kembali normal dan Taufik bersyukur masa sulit itu bisa terlalui.

“Kami berharap angklung bisa tersebar ke berbagai tempat, khususnya berbagai kementerian. Dan, angklung tak hanya dimainkan saat itu saja alias di momen-momen tertentu, tapi bisa hidup di setiap harinya,”pungkasnya.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img