JAKARTA,FOKUSJabar.id: Selain mengunggah terkait penerapan Pemilu 2024 degan sistem Proporsional Tertutup, Pakar Hukum Tatanegara, Prof Denny Indrayana juga mengunggah terkait pengambilalihan Partai Demokrat oleh KSP Moeldoko lewat upaya PK di Mahkamah Agung (MA). Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan seluruh Kader Demokrat untuk tetap solid.
Keberadaan tangan-tangan politik yang mengganggu persiapan Partai Demokrat menuju Pemilu 2024 merupakan kemunduran Demokrasi. Informasi tersebut SBY dapatkan melalui seorang mantan mentri.
Baca Juga: Pemilu 2024 Proporsional Tertutup? SBY Sebut KPU dan Parpol Akan Alami Krisis dan Kegaduhan
“Tadi malam saya terima telpon dari mantan menteri yang sampaikan pesan politisi senior (bukan Partai Demokrat) berkaitan PK Moeldoko ini. Pesan seperti ini juga kerap saya terima. Jangan-jangan ini serius bahwa Demokrat akan diambil alih?,” ungkap SBY.
SBY menjelaskan, setelah 16 kali pihak KSP Moeldoko kalah persidangan di Pengadilan, hal tersebut sulit diterima oleh akal sehat. Kalau ini terjadi, info adanya tangan-tangan politik untuk mengganggu sehingga Partai Demokrat tidak bisa ikuti Pemilu 2024 barangkali benar. Ini berita yg sangat buruk.
Oleh karena itu SBY mengaku, sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY berharap pemegang kekuasaan tetap amanah, tegakkan kebenaran & keadilan.
“Indonesia bukan negara “predator” (yang kuat memangsa yang lemah) serta tak anut hukum rimba, yg kuat menang, yg lemah selalu kalah,” tegasnya.
Kemudian terkait permasalahan tersebut, SBY mengimbau kepada seluruh kader Partai Demokrat di tanah air. Untuk mengikuti perkembangan PK Moeldoko dan selalu mengikuti petunjuk Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Jika keadilan tak datang, kita seluruh kader demokrat berhak memperjuangkannya secara damai dan konstitusional,” pungkas Presiden keenam RI. (Rilis Bakomstra Demokrat/Irfansyahriza)