Jumat 13 Desember 2024

Aher Diusulkan Jadi Cawapres, PKS Tak Mau Ajukan Tokoh yang Kaleng-kaleng

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) sepakat mengajukan nama Wakil Ketua Dewan Syura, Ahmad Heryawan (Aher) sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan.

Ahmad Heryawan dinilai memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh  partai koalisi (NasDem, PKS dan Demokrat).

Dibanding dengan nama-nama lain yang telah diajukan partai koalisi kepada Anies Baswedan, Aher memiliki rekam jejak dan pengalaman yang cukup mumpuni untuk mengatur pemerintahan dan memiliki prestasi yang baik.

BACA JUGA: Kisah Inspiratif Nek Ooy Penjual Makanan Ringan di Ciamis

“Pak Aher adalah mantan Gubernur Jawa Barat dua periode dengan akhir jabatan yang baik tanpa ada masalah. Artinya, kita mengajukan nama untuk Cawapres bukan yang kaleng-kaleng,” kata Sekretaris Fraksi PKS, Ledia Hanifah, Selasa (28/2/2023).

Ledia mengatakan, meskipun penentuan Cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Capres Anies Baswedan, namun Aher memiliki basis yang sangat kuat.

Ledia menjelaskan, basis pendukung Aher tidak hanya di Jawa Barat namun sudah menasional.

“Kita harus realistis untuk menentukan siapa pasangan Pak Anies. Tentunya dengan pertimbangan dari berbagai sisi, Untuk itu, Kami mengajukan pasangan yang cocok,” ungkapnya.

Selain itu, Aher adalah salah seorang tokoh yang sangat cocok dan sudah memiliki chemistry dengan Anies. Telebih PKS telah punya pengalaman yang baik dengan Anies ketika di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

“Jadi untuk memenangkan pemimpin juga harus didukung oleh wakilnya yang mumpuni. Bukan hanya kecocokan saja,” katanya.

Terkait kekuatan koalisi partai, hingga saat ini masih kuat (tidak akan ada yang meninggalkan koalisi).

Terlebih masing-masing partai sudah mengajukan nama Cawapres. PKS mengusulkan Aher.

“Justru dengan masing-masing partai mengajukan nama Cawapres ini koalisi lebih kuat lagi,” katanya.

BACA JUGA:

Dorong Perbaikan Gizi Anak, Bio Farma Bantu Posyandu dengan PMT

Menurutnya, opsi beberapa nama yang diajukan juga menjadi pertimbangan agar Pilpres 2024 nanti tidak mengulang kejadian Pilpres 2019 lalu ketika masyakarat Indonesia terbelah menjadi dua.

“Mengusung siapa saja boleh, berkoalisi dengan partai mana saja silahkan. Tapi jangan jadi ada perpecahan di bawah. Itu yang paling penting,” katanya.

Langkah PKS saat ini untuk Pemilu 2024, selain sesuai perintah Presiden PKS yang harus mendorong menaikan elektabilitas Anies Baswedan juga harus menyuksekan dan menaikan capaian kemenangan PKS di kursi Legislatif.

Dengan demikian kata Ledia, PKS tidak leha-leha menggantungkan kepada Anies.

“Memang dengan adanya koalisi perubahan dengan memajukan nama Anies ini elektabilitas PKS naik cukup signifikan. Namun bukan berarti kita mengandalakan Pak Anies, kita tetap harus bergerak memenangkan PKS,” pungkas Ledia.

(Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img