Kamis 12 Desember 2024

Angka Stunting di Jabar Turun 4,3 Persen

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Capaian positif berhasil diraih Jawa Barat dalam upaya penurunan angka stunting. Saat ini, angka stunting di Jawa Barat tercatat sebesar 20,2 persen per-tahun 2022 atau turun 4,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 24,5 persen.

Hal tersebut diungkapkan Deputi KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Eni Gustina dalam Rapat Kerja Daerah Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat di Holiday Inn Pasteur Bandung, Selasa (14/2/2023).

“Saya mengapresiasi penurunan ini, dan untuk tahun sekarang harus bisa menurunkan dua kali lipat. Jadi untuk tahun 2023 harus bisa mendapatkan 8,6 persen,” kata Eni Gustina.

fokusjabar.id stunting Jabar BKKBN
Deputi KB BKKBN, Eni Gustina menyampaikan sambutan pada Rapat Kerja Daerah Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat di Holiday Inn Pasteur Bandung, Selasa (14/2/2023). (FOTO: Istimewa)

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, Wahidin menyampaikan, sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus ditingkatkan dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting di Jawa Barat. Peningkatan sinergitas dan kolaborasi penting karena program tersebut melibatkan banyak stakeholder yang memiliki peran dan tanggung jawab berbeda-beda.

“Bangga Kencana merupakan program pemerintah pusat untuk peningkatan kesejahteraan ibu hamil, bayi, dan balita dengan konsep pelayanan kesehatan holistik, terpadu, dan berkelanjutan,” Wahidin menjelaskan.

Dalam konteks Jawa Barat, lanjut dia, Bangga Kencana diintegrasikan dengan program penurunan stunting. Program ini pun merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan.

“Kita berdiskusi dan presentasi terkait upaya-upaya yang telah dilakukan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting di Jawa Barat,” dia menerangkan.

fokusjabar.id stunting Jabar BKKBN
Rapat Kerja Daerah Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat di Holiday Inn Pasteur Bandung, Selasa (14/2/2023). (FOTO: Istimewa)

Wahidin pun menyampaikan beberapa keberhasilan BKKBN Jabar dalam menjalankan program pemerintah. Salah satunya menurunkan laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat menjadi 1,34 pada tahun 2020.

Di samping itu, pola kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Jabar kini mencapai 2,11. Termasuk kelahiran kelompok umur (ASFR) usia 15-19 tahun turun menjadi 24,46/1000 (berdasarkan hasil long form sensus penduduk tahun 2020 yang telah dirilis BPS).

“Hasil TFR menunjukan jika Jabar telah menuju replacement level atau penduduk tumbuh seimbang (seorang Ibu akan digantikan oleh satu Anak Perempuan),” kata Wahidin.

BACA JUGA: Hebohkan ARMY, Suga BTS akan Tur Konser Di Jakarta!

fokusjabar.id stunting Jabar BKKBN
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menyampaikan sambutan pada Rapat Kerja Daerah Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat di Holiday Inn Pasteur Bandung, Selasa (14/2/2023). (FOTO: Istimewa)

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, negara maju bisa diukur dalam tiga hal. Yakni keberhasilan dalam membangun ekonomi dan infrastruktur. Kedua kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) meningkat dan ketiga adalah reformasi birokrasi.

“Kalau ketiga poin dilakukan dari sekarang, Insya Allah masa depan akan lebih baik. Poin pentingnya terkait generasi milenial saat ini harus kompetitif dan bebas stunting,” kata gubernur yang akab disapa Emil.

Emil menegaskan, pihaknya meminta kepada semua OPD di lingkungan Jabar untuk memiliki rasa tanggung jawab bersama menangani masalah stunting.

“Stunting bukan urusan Dinkes saja, tapi semua dinas di Jabar ngurus stunting, pokonya semua tanggung jawab. Nanti ada program satu ASN satu anak terpapar stunting atau menjadi orang tua asuh untuk mempercepat penurunan stunting,” Emil menegaskan.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img