Jumat 13 Desember 2024

Terungkap, Hasil Lie Detector Kuat Ma’ruf Berbohong

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Pendeteksi kebohongan atau lie detector menunjukan terdakwa Kuat Ma’ruf telah berbohong dalam ketrangannya soal kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal itu diungkapkan Kuat saat menjadi saksi dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (6/12/2022).

Pengakuan itu bermula ketika penasihat hukum Bharada E, Ronny Talapessy mencecar keterangan Kuat yang menyebutkan bahwa ia tidak melihat Ferdy Sambo ikut menembak dalam insiden penembakan yang menewaskan Yosua di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

“Jadi saudara tidak melihat Ferdy Sambo ditembak atau menembak?” tanya Ronny.

BACA JUGA: Ferdy Sambo Minta Bharada E Tak Libatkan Putri, Ricky, dan Kuat di Kasus Brigadir J

“Tidak melihat,” jawab Kuat.

Mendengar jawaban itu, Ronny lantas menanyakan apakah Kuat pernah menjalani pemeriksaan dengan menggunakan lie detector saat proses penyidikan di Bareskrim Polri.

“Saudara saksi pernah diperiksa Lie Detector?” tanya Ronny.

“Pernah,” jawab Kuat.

“Tahu hasilnya?” tanya Ronny lagi.

“Tahu,” jawab Kuat.

Kuat pun mengungkapkan hasil pemeriksaan dengan lie detector itu menunjukan bahwa keterangan yang ia sampaikan kepada penyidik adalah berbohong.

“Apa hasilnya?” tanya Ronny.

“Katanya berbohong,” jawab Kuat.

“Jadi, saudara saksi berbohong saat saudara saksi ditanya lihat Ferdy Sambo menembak tidak saudara saksi bilang tidak, hasilnya apa?” timpal Ronny.

“Berbohong,” tegas Kuat.

Atas penegasan jawaban itu, Ronny pun kembali memastikan hasil pemeriksaan lie detector yang disampaikan Kuat tersebut.

Bukannya kembali menegaskan bahwa hasil lie detector menunjukan kebohongan, Kuat malah meyakini jawaban dirinyalah yang benar.

“Jadi yang benar yang mana?” tanya Ronny lagi

“Ya benar saya lah, itu kan robot!” timpal Kuat.

Peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi setelah cerita Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang.

Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

Akhirnya, Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img