Kamis 12 Desember 2024

Soal Pergantian Ketua Umum KONI Jabar, Ini Kata Insan Olahraga

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Proses pergantian kepemimpinan KONI Jabar masih menyisakan waktu cukup lama seiring dengan pengajuan perpanjangan masa bakti yang diajukan Ahmad Saefudin sebagai Ketua Umum KONI Jabar 2018-2022. Namun, bursa bakal calon Ketua Umum KONI Jabar berikutnya sudah mulai memanas.

Setidaknya ada tiga bakal calon yang sudah menyatakan siap maju dalam kontestasi menuju KONI Jabar 1. Ketiganya yakni Daud Achmad, Arief Prayitno, dan Gunaryo.

Selain ketiga nama tersebut, tidak menutup kemungkinan akan muncul nama-nama baru sebagai kandidat pengganti Ahmad Saefudin. Salah satunya M. Budhiana yang saat ini menjabat sebagai Ketua Harian KONI Jabar serta Ketua PB Porprov XIV Jabar.

Meski belum secara resmi mendeklarasikan diri maju dalam persaingan menuju KONI Jabar 1, namun nama M. Budhiana ini santer menjadi perbincangan di para pemilik suara. Baik di cabang olahraga, KONI Kota/Kabupaten maupun badan fungsional.

Terlepas dari beberapa nama bakal calon yang muncul, masyarakat olahraga pun mulai bersuara terkait Ketua Umum KONI Jabar paling ideal menurut pandangan masing-masing. Baik dari pengurus cabang olahraga, KONI kota/kabupaten, hingga Dispora Jabar.

BACA JUGA: Ahmad Saefudin Ajukan Perpanjangan Masa Bakti KONI Jabar

fokusjabar.id KONI Jabar
Kadispora Jabar, Asep Sukmana saat menyerahkan SK Gubernur terkait Porprov XIV Jabar kepada Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya didampingi Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin. (FOTO: Istimewa)

Kepala Dispora Jabar, Asep Sukmana misalnya. Dia berharap Ketua Umum KONI Jabar kedepan bisa meneruskan jejak kesuksesan yang sudah ditorehkan jajaran KONI Jabar 2018-2022 dibawah kepemimpinan Ahmad Saefudin. Seperti diketahui, KONI Jabar dibawah kepemimpinan Ahmad Saefudin (2014-2022) mampu menasbihkan diri sebagai juara umum pada dua kali gelaran PON sekaligus menjadi provinsi pertama yang meraih titel tersebut secara back to back (dua kali berturut-turut).

“Kita tidak bicara sosok lah untuk Ketua Umum KONI Jabar, tapi yang penting adalah program. Siapa pun nanti yang menjadi Ketua Umum KONI Jabar, yang jelas, harus bisa melanjutkan program-program yang sudah bagus, yang sudah diinisiasi oleh kepemimpinan Pak Ahmad. Jadi harus berkesinambungan, meneruskan jejak kepengurusan sebelumnya dengan meraih juara umum di PON XXI tahun 2024 nanti,” kata Asep.

Ketua Umum Pengprov PASI Jabar, Aan Johana sangat mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan KONI Jabar dibawah kepemimpinan Ahmad Saefudin dengan prestasi dua kali juara umum PON. Bahkan pihaknya siap mendukung kembali Ahmad Saefudin untuk menjadi Ketua Umum KONI Jabar selanjutnya jika saja tidak terbentur aturan.

“Seperti apa yang disampaikan oleh Kepala Dispora Jabar yakni konsistensi dan kesinambungan. Tidak hanya dari sisi kepemimpinan, juga prestasi dan anggaran. Saya pun berharap, siapa pun nanti yang menjadi Ketua Umum KONI Jabar yang sudah dipilih pemilik suara, pemerintah bisa mendukung. Siapa pun itu figurnya dan dari mana pun,” kata Aan.

fokusjabar.id KONI Jabar
Pelari Jawa Barat Agus Prayogo finis pertama pada nomor marathon atletik PON XX Papua di kawasan Kuala Kencana, Mimika, Sabtu (9/10/2021). PB PON XX Papua / Rommy Pujianto

Hal senada diungkapkan pengurus Pengprov Pertina Jabar, Dedi Sukmana. Dia berharap kandidat yang akan maju sebagai Ketua Umum KONI Jabar 2022-2026 memiliki konsistensi dan kesinambungan kedepan dalam melanjutkan proses menuju hattrick juara PON. Pemerintah pun diharapkan bisa mendukung siapa pun yang terpilih dalam kontestasi menuju KONI Jabar 1 tersebut.

“Juga dari sisi anggaran harus ada konsistensi, jangan seperti saat ini yang hanya 10 persen dari tahun sebelumnya karena yang jadi korban itu cabang olahraga. Saya juga menitipkan kesejahteraan atlet yang lebih baik bagi pengurus KONI Jabar kedepan,” kata Dedi.

“Perhatikan juga KONI kota/kabupaten karena bagaimana pun munculnya atlet-atlet itu dari daerah. KONI Jabar kedepan diharapkan bisa membantu KONI kota dan kabupaten yang mengalami ‘paceklik’ anggaran,” Ketua KONI Kota Banjar, Soedrajat menambahkan.

Wakil Ketua II Pengprov FORKI Jabar, Arif Hardiana mengatakan, membutuhkan waktu cukup lama untuk mencari sosok Ahmad Saefudin yang mampu menghadirkan prestasi juara umum PON back to back. Untuk itu, sosok ketua umum KONI Jabar kedepan harus menjadi perhatian.

“Hanya ketua umum yang punya kekuatan dan kemampuan mumpuni yang bisa mewujudkan hattrick juara umum PON. Kita berharap ketua umum kedepan dari luar birokrat, sudah cukup lah (birokrat). Olahraga itu kebutuhan kita dan harga diri Jabar, bukan jadi ajang pertaruhan politik,” Arif menegaskan.

Terlepas dari siapa pun yang akan menjadi penerus Ahmad Saefudin, Arif berharap pemerintah bisa terus mendukung proses pembinaan olahraga prestasi. Salah satunya dari sisi anggaran, apalagi Jabar sudah mampu mengharumkan nama Jabar di kancah nasional dengan meraih dua kali juara umum PON.

“Kalau bicara pengaangaran untuk olahraga, secara head to head dengan DKI Jakarta dan Jatim, kita tidak bisa bicara banyak padahal Jabar dua kali juara umum PON. DKI Jakarta saja yang tidak jadi juara, mendapat Rp50 milyar. Kalau untuk KONI Jabar (anggaran) kecil maka ke cabang olahraga juga kecil, yang harus diselamatkan itu pembinaan atlet di cabang olahraga karena itu kekuatannya,” Arif menuturkan.

BACA JUGA: Jabar Optimis Bisa Hattrick Juara Umum PON

Sementara Ketua KONI Kabupaten Bandung, Herda M. Ghani mengatakan, insan olahraga Jabar tidak terjebak pada permasalahan suksesi kepemimpinan KONI Jabar. Namun bagaimana upaya menyelamatkan olahraga Jabar kedepan untuk kesuksesan PON XXI tahun 2024.

“Masa depan olahraga Jabar yang harus diselamatkan itu adalah Porprov XIV Jabar. Apakah kita siap gelar porprov terlebih dulu atau musorprov. Jika porprov digelar lebih dulu, maka olahraga Jabar diselamatkan,” kata Herda.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Umum Pengprov PGSI Jabar, Antonius Kaliwae. Insan olahraga Jabar dinilainya harus segera memutuskan skala prioritas antara pelaksanaan Porprov XIV Jabar atau musorprov.

“Masa bakti KONI Jabar itu kan habis di September, sedangkan Porprov XIV digelar November. Saya melihatnya, KONI Jabar harus diberi kesempatan. Jangan dulu berpikir pergantian ketua tapi Porprov XIV jadi acak-acakan. Ini harus jadi tanggungjawab kita bersama. Kasih kesempatan untuk pengurus KONI Jabar saat ini menyukseskan Porprov XIV dan untuk pemilihan ketua di musorprov bisa diundur sesuai AD/ART,” Anton menegaskan.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img