Kamis 12 Desember 2024

Maling Di Disdikbud Tasikmalaya Hanya Butuh Data Laptop?

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Aksi pencurian oleh kawanan maling di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, menimbulkan isu liar.

Dari beberapa laptop dan benda berharga lainnya yang tersimpan di ruang bidang guru dan tenaga kependidikan (GTK) di lantai 2, hanya satu laptop yang jadi sasaran maling.

Hilangnya satu laptop dalam kejadian itu, memunculkan dugaan-dugaan liar di tataran publik. Bahkan muncul isu jika sasaran utama maling adalah isi dalam laptop tersebut.

Selain laptop, dalam aksi pencurian yang terjadi pada hari Senin (20/6/2022) dini hari, pelaku juga menggasak isi berangkas baja berisi uang puluhan juta rupiah dan menggondol server CCTV.

Mereka juga menggasak isi dompet serta merampas tiga unit handphone milik Satpam dan dua Office Boy (OB).

Saat dikonfirmasi terkait isi laptop yang hilang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Iin Aminudin, enggan mengungkapkan.

Dia menyarankan agar menghubungi pihak kepolisian yang saat ini masih melakukan penyelidikan.

“Terkait hal itu silahkan mehubungi pihak kepolisian. Sekarang masih proses penyelidikan di kantor. Termasuk semua informasi silahkan ke kepolisian,” kata Iin, Selasa (21/6/2022).

Sementara itu, proses identifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Dinas Pendidikan pasca perampokan, berlangsung dalam beberapa kali.

Inafis Polda Jabar Diterjunkan

Selain tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya melakukan olah TKP pada Senin pagi, pada Selasa (21/6/2022) tim Inafis Polda Jawa Barat juga melakukan langkah serupa.

“Untuk olah TKP kami melibatkan tim Inafis Polda Jawa Barat,” jelas Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Dian Pornomo.

Menurutnya, olah TKP berlangsung hingga beberapa kali. Hal itu bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah kesaksian serta fakta-fakta yang minim.

Pasalnya terang dia, pelaku perampokan juga membawa media penyimpanan CCTV yang merekam seluruh peristiwa di lingkungan dinas.

Fakta lainnya, pelaku seperti sudah mengetahui tempat penyimpanan server CCTV. Tanpa harus bertanya atau memaksa tiga pegawai Dinas Pendidikan untuk menunjukan letak alat penting tersebut.

Dian menambahkan, sementara untuk kerugian adalah Rp 27 juta dari dalam brangkas. Kemudian satu unit laptop dan tiga handpone milik tiga pegawai.

Dian pun mengaku belum bisa menjelaskan, terkait dokumen penting apa saja yang hilang.

(Farhan)

Berita Terbaru

spot_img