BANDUNG,FOKUSJabar.id: bank bank bjb atau BJBR semakin mantap dan optimistis menatap rangkaian penambahan modal rights issue. Terlebih di hari pertama perdagangan HMETD, bank bjb telah mencatatkan 75 persen dari target yang ditetapkan.
Dirut bank bjb Yuddy Renaldi sangat bersyukur hari pertama perdagangan HMETD menunjukkan minat investor yang sangat baik. Dari total target yang ditetapkan, kata dia, telah lebih dari 75 persen diserap oleh pemegang saham.
“Alhamdulillah, di hari pertama perdagangan HMETD minat investor sangat baik. Karena dari total target yang ditetapkan telah dari 75 persen diserap oleh pemegang saham,” kata Yuddy dalam live talk show di Youtube Channel Mirae Asset Sekuritas, Kamis (10/3/2022).
BACA JUGA: bank bjb Siap Jadi Raksasa BPD
Yuddy pun menegaskan optimismenya terkait penyerapan right issue dengan target dana mencapai Rp924,99 milyar. Mengingat masa perdagangan masih panjang sampai tanggal 16 Maret 2022 mendatang.
Disampung right issue, tahun 2022 ini bank bjb pun berencana menerbitkan kembali obligasi subordinasi sebanyak-banyaknya hingga Rp1 trilyun.
Kinerja Posisif 2021
Dalam kesempatan tersebut, Yuddy pun memaparkan capaian kinerja bisnis positif selama tahun 2021 berkat kolaborasi dan inovasi, sehingga menatap dengan optimisme bisnis yang berkelanjutan di tahun 2022.
Kinerja bisnis bank bjb selama 2021, kata dia, terus tumbuh dan terjaga dengan baik dari sisi fundamental maupun rentabilitas. Laba sebelum pajak secara konsolidasi bank bjb tumbuh tercatat sebesar Rp2,6 trilyun.
“Dengan pertumbuhan interest income 21,6 persen diikuti pertumbuhan fee based income 36,9 persen yang bersumber dari digital channel bank bjb yang juga tumbuh 42,4 persen year on year dengan pembentukan pencadangan yang lebih solid untuk kemperkuat balance sheet bank bjb” kata Yuddy.
Total asset bank bjb pun tumbuh positif pada angka 12,3 persen atau Rp158,4 trilyun dan menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia atau termasuk ke dalam 14 besar di Industri perbankan Nasional.
Menyusul PJOK Nomor 12/2021, BPD Ramai-ramai Datangi bank bjb
Tidak hanya itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb juga meningkat 14,3 persen menjadi sebesar Rp121,6 trilyun atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 12,2 persne (SPI OJK : Desember 2021), dengan biaya dana yang semakin efisien tercermin melalui cost of fund yang jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Begitupun dengan kredit bank bjb yang terus tumbuh. Selama tahun 2021 bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar Rp95,8 trilyun atau tumbuh 7,1 persen atau di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 5,2 persen (SPI OJK : Desember 2021).
Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR. Begitu juga dengan NPL bisa terjaga di level 1,2 persen yang sangat baik jauh berada di bawah rata-rata industri perbankan.
“Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Information Technology, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier mengatakan bahwa pembangunan ekosistem digital itu merupakan komitmen yang segera terwujud.
Terlebih dalam waktu dekat bank bjb akan meluncurkan super apps sebagai kekuatan baru menghadapi tantangan BPD dalam mengarungi era digital.
“Targetnya bulan Mei akan kita luncurkan. Itu bertepatan dengan ultah ke-61 bank bjb,” kata Rio.
Sebagai penguat, bank bjb telah bekerjasama dengan Amazon Web Service (AWS) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCI) guna mendukung information technology (IT) digital enablement.
“Super apps bjb DIGI ini sekarang dalam tahap tes terakhir. Rencananya akan dirilis Mei 2022, bersamaan dengan HUT bank bjb,” kata dia.
Super apps itu, kata Rio, dibangun untuk memudahkan masyarakat baik nasabah maupun yang belum menjadi nasabah mendapatkan layanan perbankan.
Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania mengatakan, hingga saat ini performa menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor kredit pun diharapkan dapat tumbuh 9-10 persen tahun ini dengan NPL yang terjaga di level 1.3-1.6 persen.
“Bahkan, hingga 28 Februari 2022, revenue kita tumbuh signifikan dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhannya naik double digit, lebih dari 20 persen (y-o-y),” kata Nia.
Lebih lanjut Nia mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dalam perdagangan dengan membeli saham bank bjb.
(LIN)