BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung kondisinya kumuh dan terbengkalai. Saat ini, JPO tersebut sudah dilakukan pembersihan oleh petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, JPO tersebut dibangun oleh pihak ketiga dan belum diserahterimakan kepada Pemerintah Kota (pemkot) Bandung.
“Jadi begini, JPO Asia Afrika ini belum diserahterimakan kepada Pemkot Bandung oleh pihak ketiga yang waktu itu membantu pemerintah kota dalam pelaksanaan Konferensi Asia Afrika. Satu kesatuan dengan rumput sintetis Alun-alun Bandung, termasuk gedung perpustakaan di Alun-alun,” kata Yana di Taman Radio, Jalan Ir H Djuanda (Dago) Kota Bandung, Jabar, Selasa (4/1/2022).
BACA JUGA: Tinjau Pembangunan Gedung KBOK Panumbangan, Ini Pesan Wabup Ciamis
Jika belum diserahterimakan, hal tersebut merupakan tanggung jawab pihak ketiga.
“Itu sebetulnya belum diserahkanterimakan, jadi masih tanggungjawab pihak ketiga. Tapi ternyata faktanya, kita lihat pihak ketiga tidak melakukan pemeliharaan, tahap pertamanya kita bersihkan dulu, kemudian kita kunci,” kata dia.
Yana mengungkapkan, JPO tersebut bisa digunakan sebagai tempat tourism centre. Namun, harus menunggu serah terima dari pihak ketiga.
“Kita lihat nanti, apakah akan digunakan untuk tempat tourism centre atau apa. Kita lihat setelah proses serah terima pihak ketiga ke pemerintah kota,” kata dia.
Yana menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak ketiga. namun untuk membongkar JPO pun ada regulasinya.
“Kita lihat nanti, kan ada regulasinya. Kita lihatlah, pokoknya yang terbaik,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pembersihan sampah-sampah dan pemagaran terhadap pintu masuk JPO. Hal itu dilakukan supaya anak jalanan dan lainnya tidak beristirahat di JPO.
“Sudah dibersihkan kemarin, karena (JPO) dijadikan tempat sampah dan tempat buang air kecil sehingga bau pesing dan wisatawan malas untuk menggunakan JPO ini,” kata Ricky.
Dengan dibersihkanya JPO, kata dia, akan difungsikan kembali sebagai mana mestinya.
“Bersih-bersihnya sudah, tinggal hal kecil. Ke depannya JPO ini akan difungsikan lagi sebagai penyeberangan dengan mengarahkan pejalan jaki naik ke sana,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)