BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 30 siswa dan 3 guru di SDN 015 Kresna Kota Bandung menjalani uji usap PCR acak pada Jumat (15/10/2021).
Hal itu dilakukan untuk bahan evaluasi pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Kepala Sekolah SDN 015 Kresna, Yayat Hidayat mengatakan, pihaknya ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk melaksanakan uji usap PCR secara acak kepada 30 siswa dan 3 guru.
“Mudah-mudahan selanjutnya itu adalah PTM full (100 persen) untuk itu saya sekarang masih di kuota 25 persen. Mudah-mudahan setelah dari sampling PCR ini hasil semuanya negatif dan akan dijadikan tolak ukur Kota Bandung akan menjalankan atau melaksanakan PTM,” kata Yayat.
Menurutnya, apabila hasil tes acak ditemukan kasus positif Covid-19 terhadap siswa. pihaknya akan berkoordinasi dengan puskesmas dan Dinkes Kota Bandung.
BACA JUGA: 7.321 Warga Kota Bandung Terjerat Rentenir dan Pinjol
“Mudah-mudahan seluruh siswa dan guru yang di swab mendapatkan hasil negatif dan menjadi tolak ukur pelaksanaan PTM terbatas tetap dilanjutkan,” ucapnya.
Yayat mengungkapkan, 30 siswa yang mengikuti uji usap akan diistirahatkan terlebih dahulu selama satu hari sedangkan siswa yang lain tetap menjalankan PTM terbatas. Mereka yang dipilih mengikuti uji usap tidak mengacu kepada kriteria tertentu namun dipilih siswa kelas tinggi.
“Kebanyakan dari kelas tinggi kenapa kalau di ambil dari kelas rendah kelas 1, 2 mungkin itu ditakutkan malah jadi masalah lagi harus dipapah atau digendong sama orang tuanya gitu kan makanya saya ambil randomnya dari kelas tinggi kelas enam,”ungkapnya.
Ia pun memastikan siswa yang mengikuti uji usap sudah mendapatkan persetujuan dari orang tua. Pihaknya juga telah menyosialisasikan rencana kegiatan tersebut kepada orang tua siswa.
Yayat menambahkan, sejauh ini, pelaksanaan PTM terbatas berjalan dengan baik dan belum ditemukan kasus positif Covid-19 kepada siswa atau guru. Pihaknya menjalankan kegiatan dengan penerapan protokol kesehatan dengan ketat termasuk dengan menerapkan sistem keluar masuk siswa di sekolah yang meminimalisasi kerumunan. Total siswa yang mengikuti PTM terbatas sebanyak 200 orang dari 800 siswa sekolah.
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada (kasus) meskipun sudah dilaksanakan PTMT semua siswa semua orang tua semua guru antusias gembira dan sampai saat ini alhamdulillah tidak ada dan mudah-mudahan tidak ada sampai kapanpun tidak ada yang terjadi dalam penyebaran virus covid-19 ini,”katanya.
BACA JUGA: Jabar Sabet Juara Umum dengan Kerja Keras
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Pasirkaliki Deborah mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan uji usap secara acak terhadap 30 siswa dan 3 guru di SDN Kresna. Selanjutnya di SD angkasa serta 5 SMA di Kecamatan Cicendo.
“Jadi memang kegiatan harus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana anak-anak udah prokes supaya kalau ada kasus lebih mudah memutus mata rantai. Di masa pandemi kegiatan ini akan dilaksanakan terutama anak yang belum divaksin kita harus mengetahui sejauh mana perkembangan penyakit ini,”kata Deborah.
Menurutnya, sampel uji usap PCR akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Jika hasil sudah keluar maka akan ditindaklanjuti dengan kebijakan terkait PTM terbatas.
“Apabila ditemukan kasus Covid-19 maka akan dilakukan trasing. Setiap sekolah sampel 3 guru dan 30 siswa secara statistik itu sesuai,”ucapnya.
(Yusuf Mugni)