BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Oded M Danial mengklaim bahwa hingga Senin (30/8) , kasus COVID-19 di Kota Bandung menurun menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Konfirmasi aktif tercatat sebanyak 2.079 kasus atau berkurang 4 kasus, kemudian sembuh 38.047 kasus atau bertambah 66 kasus.
Tren laju Kasus konfirmasi, dibandingkan dengan 14 hari sebelumnya menurun dari 142,5 orang per hari menjadi 86,2 orang per hari.
Saat ini, Zona Risiko Kota Bandung berdasarkan Pemetaan Jawa Barat pada Zona oranye atau risiko sedang.
Meski begitu, Oded kembali mengingatkan warga agar tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes).
BACA JUGA: Dishub Kota Bandung Awasi Seluruh Angkutan Umum Bagi Pelajar
“Mobilitas dan aktivitas masyarakat meningkat diberlakukan relaksasi secara bertahap. Tetapi kegiatan PPKM harus diiringi dengan prokes agar kasus Covid-19 semakin menurun,” kata Oded di Kota Bandung Jabar Selasa (32/8/2021).
Pemkot juga telah meningkatkan pengawasan di lingkungan perumahan dan lokus kegiatan potensi risiko penularan. Hal itu diiringi dengan peningkatan penegakan aturan atas pelanggaran prokes serta peningkatan kewaspadaan kegiatan.
“Kami juga terus melakukan skrining kelompok risiko di fasilitas kesehatan tingkat pertama agar kasus diketahui sedini mungkin,” kata dia.
Oded mengungkapkan, pasien COVID-19 yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah yang dipantau oleh Puskesmas dan Tim Kewilayahan (Kecamatan, Kelurahan, RW) sebanyak 2.870 kasus. Jumlah tersebut berkurang 78 kasus dari hari sebelumnya.
Keterisian tempat tidur di 30 rumah sakit sebanysk 370 tempat tidur konfirmasi dan suspek atau 22,74 persen dari 1.627 tempat tidur. Dengan demikian tersedia 1.257 tempat tidur.
Sedangkan tempat Isolasi untuk kasus konfirmasi tanpa gejala terdapat di 1 hotel, jumlah keterisiannya hanya 2 kamar dari 75 kamar yang tersedia atau 2,7 persen.
Oded juga telah menginstruksikan seluruh aparat kecamatan dan kelurahan untuk mengedukasi masyarakat agar tetap prokes secara ketat.
Terutama terhadap masyarakat yang rentan kesehatan yakni kelompok lansia dan memiliki penyakit penyerta.
“Kedisiplinan warga yang sedang melaksanakan isolasi mandiri menjadi salah satu keberhasilan kunci pemutusan penyebaran dan mencegah adanya klaster keluarga,”ungkapnya.
Oded menambahakan, untuk vaksinasi Pemkot Bandung terus memasifkan pelaksanaannya di beberapa titik di Kota Bandung.
“Untuk mencapai herd immunity, Pemkot Bandung juga terus gencar melakukan vaksinasi Tahap 2 dan 3 yaitu sasaran tenaga kesehatan yang diperluas, lansia dan pelayan publik, masyarakat rentan, umum, remaja, ibu hamil dan penyandang disabilitas,” kata dia.
(Yusuf Mugni/LIN)