BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait suplai vaksin Covid-19. Hal itu dilakukan agar bisa memperoleh kuota vaksin yang cukup. Sehingga bisa tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity.
“Kita terus berkomunikasi agar suplai vaksin terus tersedia,” kata Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, Selasa (10/8/2021).
Ema mengungkapkan, ketersediaan vaksin memang sangat tergantung pada suplai dari pemerintah pusat. Sebab, ketersediaan vaksin merupakan otoritas pemerintah pusat. Oleh karenanya, Pemkot harus mengoptimalkan kuota vaksin yang diterimanya.
“Semuanya mengandalkan ketersediaan stok vaksin yang disiapkan oleh daya dukung APBN. Sehingga kita tinggal optimalisasi,” kata dia.
BACA JUGA: Kartu Vaksinasi Syarat Masuk Mall, Pemkot Bandung Siapkan Vaksin On The Spot
Menurutnya, untuk mengejar capaian herd immunity di wilayahnya telah disepakati menggunakan dua pendekatan. yaitu pendekatan administrasi dan pendekatan teritorial atau azas domisili.
“Jadi jangan hanya mengandalkan target administrasi saja tapi juga melihat dari azas domisilinya,” katanya.
Emang menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberi 2,5 juta dosis vaksin Covid-19 kepada Kota Bandung pada awal Agustus lalu. Sedangkan untuk mencapai herd immunity maka setidaknya harus ada 1.952.358 orang yang tervaksin Covid-19.
“Target penduduk yang memang ber-KTP Kota Bandung dan juga warga yang bekerja di sini tapi bukan penduduk asli di sini. Sehingga itu juga menjadi target vaksinasi,” ungkap Ema.
Dengan demikian, Ema berharap, target 79 persen di akhir bulan September dan 100 persen di akhir Desember 2021 bisa tercapai. Sehingga herd immunity bisa terbangun.
“Kalau dilakukan secara masif di seluruh kecamatan, kita optimis dengat target satu hari itu bisa mencapai 11 ribu rang tervaksin. Kalau sudah terbangun, tidak ada alasan lagi semua kegiatan di sini harus berjalan seperti biasa terutama kegiatan ekonomi dan sosial lainnya,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)