BANDUNG, FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana bersama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah lakukan peninjauan langsung pabrik tahu Talaga di kawasan Jalan Sudirman Kota Bandung Jabar Jumat ( 28/5/2021). Peninjauan tersebut dilakukan dikarnakan melonjaknya harga bahan baku tahu tempe yakni kacang kedelai.
“Tadi saya lihat mereka tetap berproduksi, walaupun harga kacang kedelai mengalami kenaikan. Berbeda dengan para pengrajin tahu tempe di Cibuntu dan Cibogo yang memilih menyetop sementara produksi,” kata Yana.
Yana mengungkapkan, pemilik pabrik tahu Talaga memilih tetap beroperasi karena komitmen mereka memenuhi kebutuhan konsumen sesuai permintaan.
“Pelanggan mereka banyak yang dari luar kota dan sudah menjadi komitmen katanya untuk tetap memenuhinya,” kata dia.
Dikatakan Yana, pihak pabrik menyayangkan kondisi naiknya kecang kedelai. “Mereka juga menyayangkan kenapa harga kacang dekelai cukup tinggi,” katanya.
Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih belum bisa menjanjikan turunnya harga atau kebijakan pengalihan importir kedelai.
BACA JUGA: Harga Tahu dan Tempe di Kota Bandung Melambung Senin Mendatang
“Kondisi ini memang dikhawatirkan akan terus terjadi dan berulang, pada Januari lalu kondisi serupa terjadi.Karena itu merupakan ranah Pemerintah Pusat,” kata dia.
Yana menambahkan, hingga saat ini kacang kedelai lokal belum bisa mencukupi kebutuhan para pengrajin tahu tempe.
“Kalau lokal memang kualitas bagus, tapi untuk para pengrajin tahu tempe berbeda. Ditambah lagi pasokan kacang kedelai lokal sedikit dan hanya bisa memenuhi sampai dengan 5%, sisanya dari import yakni Amerika sebesar 95%,” katanya.
Sementara itu, pemilik pabrik tahu Talaga, Ahmad Hendra mengaku, bukan tidak solider untuk melakukan aksi mogok bersama para pengrajin tahu tempe lainnya.
“Tapi kami ingin menjaga komitmen dengan konsumen yang sudah disepakati sebelum kondisi ini terjadi,” kata Ahmad.
Meski dirinya optimis konsumen akan tetap membutuhkan tahu, namun ia kecewa dengan naiknya kacang kedelai.
“Kondisi pandemi sudah membuat produksi menjadi turun, ditambah lagi naiknya kacang kedelai. Semoga ada solusi yang baik,” katanya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)