BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Roslina mengaku kesulitan mengecek kondisi akar-akar pohon yang berada di trotoar Kota Bandung.
“Kita kesulitan, karena di Kota Bandung banyak akar pohon yang ditimbun semen. Terutama pohon yang berada di trotoar dan jumlahnya cukup banyak,” kata Roslina di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jabar, Kamis (22/4/2021).
Menurutnya, akar pohon memiliki peran penting bagi kehidupan sebuah pohon. Bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam tanah tersebut, menjadi penguat dan penghisap air serta zat makanan. Melalui akar, tumbuhan dapat hidup sehat.
“Kita terus berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) agar dapat memudahkan pengecekan akar pohon. Yang berbahaya itu ketika angin dibanding hujan. Maka kita coba pangkas batang-batang agar pohon tidak terlalu rimbun,” kata dia.
BACA JUGA: Satu KK Bertahan, Pembangunan Tahap Satu Rumah Deret Tamansari Molor
Roslina menambahkan, jumlah pohon di Kota Bandung hingga 2016 mencapai 1.900.080. Selama 2019, pihaknya telah melakukan pemangkasan pohon hingga 3.500. Sementara pada 2020, hanya sekitar 2.900 karena faktor pandemi Covid-19.
Pihaknya mengaku, Kota Bandung terus melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang berada di jalan nasional maupun provinsi. Selain itu, pihaknya memberikan kompensasi bagi kendaraan yang tertimpa pohon tumbang maksimal Rp25 juta.
“Klaim sesuai persyaratan. Kalau misal kendaraan, maksimal kita buat MoU Rp25 juta. Kalau ada meninggal Rp50 juta. Kerugian Rp5 juta, dibayarkan Rp5 juta. Kalau lebih dari Rp25 juta kita harus buktikan dulu,” kata Roslina.
(Yusuf Mugni/Ageng)
