BANDUNG,FOKUSJabar.id: Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengalami kekosongan. Hal itu karena jumlah pedonor darah mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.
“Kita tidak ada stok darah, yang penting kita bisa memenuhi kebutuhan (yang membutuhkan donor darah). Jangan katakan tidak ada darah, tapi darah selalu ada. Kita upayakan dari yang donor, tapi kalo dikatakan stok, itu buat kita targetnya disimpan. Yang disimpan itu tidak ada karena kebutuhan sehari bisa 500 labu. Kita sekarang hanya bisa memenuhi sampai 300-350 labu,” kata Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung Uke Muktimanah di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Jabar, Jumat (16/4/2021).
Setiap bulan ramadan, lanjut dia, jumlah pendonor selalu mengalami penurunan. Biasanya, PMI bisa menyimpan stok darah sampai 5 ribu labu untuk 10 hari.
“Memang permintaan mulai menurun dari rumah sakit karena pandemi ini, tapi intinya darah akan selalu kita penuhi. Rata-rata permintaan harian darah kalo biasanya sampai 500 (labu), kalau sekarang 300-400 (labu). Masih bisa kita penuhi karena (kinerja PMI) 24 jam,” kata dia.
BACA JUGA: Soal Vaksin Nusantara, Kepala BPOM: Saya Tidak Mau Komentar Lagi
Sementara Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Ade Kosyanto mengimbau masyarakat yang membutuhkan darah agar langsung datang ke PMI sehingga lebih jelas mengetahui prosedurnya.
“Mereka yang membutuhkan darah diharapkan datang ke PMI, bawa surat pengantar dari rumah sakit. Nanti PMI akan beri petunjuk dan apa langkah-langkah yang akan dilakukan. Jangan perlu darah mintanya di medsos. Nanti saya khawatir ada orang-orang yang macam-macam, dia datang terus ujung-ujungnya duit (uang),” kata Ade.
(Yusuf Mugni/Ageng)