BANJAR,FOKUSJabar.id: Kompetensi guru dan peserta didik di Kota Banjar menurun secara drastis semenjak pandemi Covid-19 melanda pada awal tahun 2020
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Ahmad Yanni mengatakan,hal tersebut karena ruang gerak pembelajaaran dibatasi dan tidak berjalan secara optimal, sedangkan pandemic Covid-19 membuat pembelajaran tatap muka berhenti selam 10 bulan,
“Secara real tidak bisa dipungkiri penurunannya karena pembelajaran jaraka jauh itu tidak optimal untuk pemalaksanakan pembelajaran,” katanya Senin (1/2/2021).
Dia juga menyebutkan, menurutnya kualitas pendidikan di Banjar sendiri diketahui dari parameter di setiap satuan pendidikan karena masing-masing memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Pendidikan.
BACA JUGA: Gudang Vaksin Covid-19 di Kota Banjar Dijaga Ketat
“Jadi setiap satuan pendidikan memiliki KKM itu berdasarkan hasil analisa disetiap satuan pendidikan, itu yang menjadi parameternya,”kata Yani
Lanjutnya Yani mengatakan analisa dari pada KKM itu sendiri dilihat dari bagaimana latar belakang siswa itu berasal, kemudian sarana dan prasarana pendukung, artinya antara sekolah A dan sekolah B akan berbeda, karna sekolah A barangkali IT nya sangat terbatas, sekolah B IT nya sangat bagus maka itu akan berpengaruh terhadap penentuan KKM itu sendiri.
“Namun saya tidak bisa menyebutkan berapa persen penurunan ini terjadi, tapi ya hasil koordinasi dengan kepala sekolah hasil pembelajaran dimasa pandemi ini memang mengalami penurunan,” kata dia.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)
