BANDUNG,FOKUSJabar.id: DASH ID, menjadi bukti keberanian dari sang pendiri Panji Akbar (32) mengambil resiko dan meninggalkan zona nyaman sebagai seorang pegawai. Ya, Panji Akbar memilih menjadi seorang enterpreuneur dengan melepas pekerjaannya di salah satu bank syariah di Kota Bandung.
Tak hanya berani, keputusan yang diambil Panji pun terbilang nekad. Pasalnya, dia memutuskan resign sebagai pegawai di salah satu bank syariah tersebut sepekan sebelum menyunting sang istri Tresna Rasida Nurgana pada tahun 2015.
Selain itu, Panji tidak memiliki dasar sebagai seorang pebisnis atau enterpreuneur dan memiliki latar pendidikan perhotelan. Namun tekad dan keinginan yang kuat, membuatnya yakin dengan pilihan untuk meninggalkan zona nyaman.
Meski demikian, Panji mengaku jika dunia konveksi bukan hal baru baginya. Ayah dari Azzahra Naila Akbar (4,5) ini sudah mengenal dunia konveksi sejak tahun 2013.
“Iya, terjun ke dunia konveksi ini sejak tahun 2013 dan saat itu brand-nya bukan DASH ID. Berubah brand menjadi DASH ID itu pada tahun 2018, tepatnya 14 Juli 2018,” kata Panji yang sedang menanti kelahiran anak keduanya itu.
BACA JUGA: Tantang Atlet Taekwondo PON XX Lari 12 Lap, Benny Beri Motivasi
Nama DASH ID, lanjut Panji, diambil dari bahasa Inggris yang berarti berlari. Melalui brand tersebut, dirinya ingin menggambarkan jika dalam setiap produk yang dibuat memiliki nilai Dynamic, Active, Sporty, dan Humming.
“Sedangkan untuk ID sendiri memberi makna sebagai identitas produk kebanggaan bangsa Indonesia,” Panji menambahkan.
Kini, keputusannya meninggalkan zona nyaman sebagai seorang pegawai bank syariah berbuah manis. Berkat kerja keras, usaha yang pantang menyerah serta berbagai inovasi yang dilakukan, DASH ID menjelma menjadi perusahaan penyedia premium sportwear yang dipertimbangkan banyak pihak.
Dari rumah produksi di Jalan Cibeunying Kolot No. 101, RT 01, RW 21, Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, produk jersey DASH ID kini menjadi pilihan insan olahraga. Tak hanya di dalam negeri tapi juga hingga luar negri.
“Tidak hanya di Kota Bandung, Jawa Barat atau Indonesia, kita pun sudah mengirim produk jersey hingga ke luar negeri seperti Singapura, Timor Leste, hingga Hongkong,” kata enterpreuneur muda ini.
Mewujudkan produk berbasis olahraga yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas, diakui Panji menjadi salah satu kunci menjaga kepercayaan dari para konsumen. Mulai dari pemilihan kualitas bahan terbaik, proses produksi, hingga pelayanan prima.
“Untuk bahan yang digunakan, 100 persen produk Indonesia. Kita langsung memesan dari sentra kain di Jabar yakni Majalaya dengan kualitas yang terbaik. Jadi jersey kami dipastikan memiliki kualitas terbaik,” kata dia.
Selain itu, Panji mengatakan jika DASH ID selalu mengedepankan kerja kreatif-inovatif didukung SDM mumpuni serta alat produksi yang selalu dijaga akurasinya. Pihaknya pun memberikan pelayanan free design bagi setiap klien dan dikerjakan SDM yang sudah mempunyai jam terbang tinggi di bidang design grafis/layouting.
“Kami ingin menjadi brand unggulan yang bisa bersaing di nasional maupun internasional dengan berkiblat pada moto perusaan kami yakni Dynamic, Active, Sporty dan Humming,” kata Panji.
Kini, Panji tidak hanya mampu menjadi seorang enterpreuneur dan lepas dari rutinitas seorang pegawai bank. Tapi juga mampu bermanfaat bagi orang lain dan membuka lebar lapangan pekerjaan berbasis syariah.
Sekitar 27 orang menjadi partner dirinya dalam memproduksi jersey DASH ID. Sebagian besar merupakan generasi-generasi milenial yang masih penuh dengan daya kreativitas dan inovasi.
Tak hanya itu, lanjut Panji, perusahaanya pun berupaya bisa bermanfaat bagi warga sekitar. Hal tersebut dibuktikan dengan program bakti sosial yang kerap dijalankan seperti pembagian sembako bagi warga yang kurang beruntung.
“Kita ingin menjadi perusahaan yang tidak hanya bermanfaat bagi pekerjanya tapi juga bagi masyarakat sekitar serta menjadi kebanggaan Indonesia,” kata Panji.
Untuk memesan produk jersey, DASH ID menyiapkan berbagai platform pemesanan. Baik melalui website resmi DASH ID, instagram @dashid.official hingga facebook @dashid.official.
“Saat ini, kita hanya menerima pemesanan secara online karena pandemi. Kedepan, jika kondisi memungkinkan dan pandemi berakhir, Insya Allah kita akan membuka pemasaran secara offline,” Panji menegaskan.
(Ageng)
