BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bioskop di kota Bandung kembali dibuka beberapa waktu lalu, hal tersebut dikhawatirkan terhadap penyebaran Covid-19 kepada penonton, karena kondisi ruangan yang tertutup sehingga sirkulasi udara tidak keluar ruangan.
“Sebetulnya kalau dari faktor kesehatan dengan kondisi ruangan bioskop seperti apa, memang sebenarnya agak riskan, karena memang tidak ada udara yang terbuka,” Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rita Veritadi Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Selasa (13/10/2020).
Rita mengatakan, pembukaan bioskop di masa pandemi Covid-19 bukan rekomendasi dari Dinkes. Menurutnya, syarat pembukaan sektor usaha bukan berasal dari rekomendasi namun mengacu kepada simulasi protokol kesehatan yang dilaksanakan.
“Pembukaan bioskop ini bukan rekomendasi dari dinkes. Memang untuk pelaksanaan sesuatu bukan rekomendasi yang dibutuhkan, tetapi simulasi. Dilakukan dulu simulasi, oh seperti ini, ok ini bisa. Semua dinas juga tidak memberikan rekomendasi tapi simulasi kita lihat langsung,” katanya.
Lebih lanjut Rita mengatakan, pembukaan bioskop mengacu kepada kondisi Kota Bandung yang sudah membaik di masa pandemi Covid-19 pada bulan kemarin. Namun menurutnya, terdapat hal-hal teknis yang harus dipenuhi pengelola sehingga baru dapat terealisasi saat ini.
Pihaknya mengaku, tidak memaksa masyarakat untuk menonton bioskop. Namun, kata dia, masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan baik.
BACA JUGA: Wali Kota Bandung Ancam Tutup Bioskop Pelanggar Protokol Kesehatan
“Saya tidak bisa memaksa atuh ya, tentunya warga juga harus tahu sendiri apakah ini aman tidak untuk yang bersangkutan begitu dengan minimal dua jam berada di ruangan itu. Pokoknya betul-betul harus ketat itu protokol kesehatannya,” katanya.
Selain itu, terkait menonton bioskop dapat meningkatkan imun, menurutnya, kebahagian untuk meningkatkan imun dapat diperoleh dari mana saja seperti berpikir positif, berolahraga termasuk salah satunya menonton di bioskop. Jika stres yang dialami terlalu dipendam maka akan berpengaruh kepada psikologi.
“Kalau stres kan pasti sedih, jadi pikiran, kan gitu ya, semangat juga agak berkurang jadi daya imunnya menurun. Kalau kebetulan ada virus yang menyerang, kalau daya imun kita menurun bisa saja terserang,” katanya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)