BANJAR,FOKUSJabar.id: Jaring Pengaman Ekononi (JPE) disalurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar pada Selasa (6/10/2020) ini. Bantuan modal sebesar Rp1 juta ini, masing-masing diberikan bagi pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19 secara ekonomi.
Pemkot Banjar mengajukan sekitar 4.500 pelaku UMKM untuk mendapatkan bantuan modal. Namun, pada pelaksanaannya, hanya 3.872 pelaku UMKM terverifikasi yang mendapatkan bantuan suntikan modal sebesar Rp1 juta tersebut.
“Dari total UMKM yang diajukan sekitar 4.500 lebih, yang terverifikasi dan hari ini mendapatkan bantuan modal JPE hanya 3.872 pelaku UMKM,” kata Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih saat me-launchin JPE di kantor Pos Kota Banjar, Selasa (6/10/2020).
BACA JUGA: Shelter Tsunami Pangandaran Akan Kembali Diaktifkan
Ade Uu mengatakan, penyaluran bantuan stimulan ini didampingi Aparatur Pencegah Hukum (APH) sehingga diberikan tepat sasaran. Yakni kepada para pelaku yang benar-benar terdampak Covid-19 secara ekonomi.
“Saat pelaksanaan verifikasi kita didampingi APH agar tepat sasaran. Jangan sampai yang sudah mendapatkan bantuan, kembali mendapatkannya sedangkan yang belum tidak mendapatkannya,” kata dia.
“Yang diverifikasi ini, pelaku usaha yang sudah tidak berjualan dan mau gulung tikar,” Ade Uu menambahkan.
Setiap penerima bantuan JPE, mendapatkan suntikan modal sebesar Rp1 juta. Anggaran yang diajukan pihaknya mencapai Rp4 milyar.
“Tapi yang baru dialokasikan hanya Rp3,872 milyar dan sisanya akan dibagikan bagi pelaku UKM yang benar-benar terdampak covid-19 secara ekonomi,” kata Ade Uu
Sebelumnya Kepala Bidang Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Banjar Tatang Nugraha mengatakan, program bantuan stimulan ini penting dalam situasi pandemi Covid-19. Pasalnya, rata-rata para pelaku UMKM terancam gulung tikar akibat penjualannya merosot dan lesunya daya beli.
“Batuan modal ini disalurkan ke para pelaku usaha supaya mereka bisa tetap bertahan dimasa krisis ini. Penerima bantuan harus menggunakannya untuk modal usaha,” kata Tatang.
(Budiana/Ageng)