BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mars akan berada pada jarak terdekat dengan Bumi, Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto mengatakan fenomena itu justru dimanfaatkan oleh otoritas penerbangan antariksa, Senin (6/10/2020).
“Tidak ada dampak signifikan terhadap Bumi. Namun, sesaat sebelum oposisi terjadi merupakan waktu yang baik untuk mengirimkan wahana antariksa ke Mars,” kata Rhorom, seperti dilansir CNN.
Rhorom mengatakan, ada Sejumlah misi antariksa yang terjadi sebelum planet merah itu berada dekat dengan Bumi. Misalnya, Cina melangsungkan misi Tianwen, Amerika Serikat dengan Perseverance, dan Uni Emirat Arab dengan misi Hope.
“Peluncuran wahana memang tidak tepat dilakukan saat oposisi,” kata dia.
BACA JUGA: Penginjak Batu Petilasan di Situs karangkamulyan Dilaporkan ke Polisi
Dia megatakan, karena planet itu berada pada arah yang berlawanan dengan Matahari. Saat itu, berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi, yakni sekitar 75 juta kilometer.
“Tanggal 6 Oktober nanti, jaraknya hanya 62 juta kilometer. Saat itu, Mars akan tampak lebih besar bila dilihat dengan teleskop dan tampak lebih terang,” ujarnya.
Rhorom menjelaskan planet merah dan Bumi punya lintasan masing-masing dengan periode yang berbeda. Bumi berevolusi penuh dalam setahun, sementara planet merah itu berevolusi penuh selama 687 hari.
“Senada dengan itu, Mars ‘bertemu’ dengan Bumi setiap 780 hari pada posisi istimewa yang disebut sebagai oposisi,” ujar Rhorom.
(Agung)