BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan ruang isolasi di Rumah Sakit Ibu Dan Anak (RSKIA) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung terus bertambah oleh pasien positif Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Sekarang ini kesehatan lebih berat, sekarang di rumah sakit saja mulai ada penambahan jumlah fasilitas yang ada mulai naik di angka 45,87 persen, fasilitas kesehatan yang dipakai oleh masyarakat yangg terpapar,” kata dia di Balaikota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Senin (21/9/2020).
Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa pergerakan pandemi Covid-19 sedang meningkat. Oleh karena itu pihaknya meminta masyarakat untuk disiplin dan tidak harus selalu diingatkan oleh pemerintah.
“Kita jangan sampai kewalahan dan jangan sampai overkapasitas saya gak membayangkan mau gimana,” kata Ema.
Ema menjelaskan, Pemkot Bandung telah merealisasikan anggaran Rp 185 milyar untuk penanganan pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret hingga sekarang. Dana tersebut digunakan untuk sektor kebutuhan kesehatan, operasional gugus tugas Kota Bandung dan jaring pengaman sosial (JPS).
“Kita realnya, realisasinya Rp 185 milyar,” kata dia.
BACA JUGA: Wali Kota Bandung: Tidak Bisa Senaknya Berikan Kesimpulan Terkait Masker Scuba dan Buff
Menurut dia, sebanyak Rp 85 milyar digunakan untuk sektor kesehatan, sebanyak 5 milyar untuk gugus tugas Kota Bandung dan jaring pengaman sosial untuk masyarakat kurang lebih Rp 71 milyar.
Ema menambahkan, penurunan dana jaring pengaman sosial yang direncanakan karena sebagian bantuan didukung oleh pemerintah provinsi dan pusat. Pada APBD perubahan anggaran yang disiapkan untuk mendukung penanganan Covid-19 ditambah.
Menurutnya, sebesar Rp 10 milyar untuk kesehatan dan Rp 25 milyar untuk jaring pengaman sosial selama satu bulan.
“Prinsipnya sepakat, anggaran disiapkan APBD perubahan,” katanya.
Berdasarkan data pusat informasi Covid-19, jumlah pasien positif aktif bertambah menjadi 199 orang, 53 orang meninggal dunia dan 846 orang sembuh. Selain itu, pasien suspek sebanyak 7.320 orang.
(Yusuf Mugni/Antik)