Rabu 11 Desember 2024

Direktur RSUD Kota Banjar Bantah Bedakan Layanan Pasien Covid-19

BANJAR,FOKUSJabar.id: Direktur RSUD Kota Banjar dr. Eka Lina Liandari membantah adanya perbedaan pelayanan terhadap pasien yang terkonfirmasi virus corona.

Eka mengatakan, dengan adanya penilaian dari masyarakat terkait pelayanan yang di bedakan terhadap pesien virus corona, dirinya mempersilahkan bila ada yang lebih berkompeten untuk melakukan penanganan silahkan langusung terjun mengatasai pasien corona.

Lebih lanjut Eka menjelaskan, kepulangan pasien yang menjalani pemeriksaan lanjutan selama enam hari setelah dinyatakan positif pada Sabtu (11/7) lalu dan di anjurkan untuk isolasi mandiri sebelum keluarnya hasil swab pemeriksaan lanjutan yang menyatakan negatif Covid-19 tersebut merupakan prosedur baru dari pemerintah.

Kemudian kata dia, tahapan setelah selesai isolasi itu jika sudah memenuhi kriteria, yang mana kasus konfimasi covid-19 tanpa gejala (Asimptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan Follow Up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.

“Kasus terkonfirmasi seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboraturium RT-PCR. Aturannya ada pada Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus disease 2019 (Covid-19),” katanya via pesan singkat WhatsApp Minggu (19/7/2020)

Menurut Eka, setiap terapi ada panduan terbarunya yang mana pihaknya akan selalu mengikuti panduan tersebut dalam melakukan setiap penanganan.

BACA JUGA: HMI: RSUD Kota Banjar Bedakan Pelayanan Pasien Positif Corona

“Di baca saja dulu, setiap terapi ada panduan terbarunya ,in syaa Allah bilà ada yang lebih berkompeten soal penanganan kami menerima salah soal itu , silahkan bila ada yang merasa jauh lebih baik soal ini apalagi meragukan soal cara kami menangani pasien mangga (Silahkan) terjun langsung mengatasinya,” kata dia.

Sebelumnya diberikatakan, Sekertaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Banjar, Budi Nugraha merasa aneh terkait penanganan RSUD Kota Banjar terlihat berbeda dalam menangani pasien Covid-19.

Hal itu disebabkan karena sebelum adanya pasien positif Covid-19 lagi di Kota Banjar, ada salah satu tenaga kesehatan di RSUD Kota Banjar yang terkonfirmasi Positif terlihat sangat berbeda dengan penanganan terhadap pasien saat ini, ia sama terkonfirmasi tanpa gejala dan mendapatkan pelayanan dengan menjalankan isolasi di RSUD selama 14 hari dan menjalani pemeriksaan Swab 2 kali dan di pulangkan setelah ke dua hasil swab tersebut menyatakan Negatif.

Sedangkan untuk pasien yang terinfeksi kali ini hanya menjalankan isolasi di RSUD selama 6 hari dan menjalankan 1 kali pemeriksaan lanjutan swab test kemudian sudah di perbolehkan pulang sebelum keluarnya hasil swab yang menyatakan pasien tersebut negatif Covid-19.

Dari informasi yang dihimpun FOKUSJabar pedoman atau peraturan baru terkait penanganan terhadap Covid-19 yang saat ini diberlakukan oleh RSUD Kota Banjar belum di sosialisasikan, bahkan awak media sekalipun saat menanyakan peraturan tersebut tidak direspon dan direspon setelah adanya pemberitaan terkait penilaian masyarakat yang menganggap pelayanan terhadap pasien positif Covid-19 dibeda-bedakan.

(Budiana/Antik)

Berita Terbaru

spot_img