BANDUNG, FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung mempercepat penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) tahap 2 dan 3.
“Sampai hari ini, sudah masuk tahap tiga berjalan dan sudah 70 persen. Saya minta penyaluran ini didorong terus agar tidak terlalu lama karena mereka sangat membutuhkan,” ucap Oded di Kantor Dinsosnangkis, Jalan Babakan Karet, Kota Bandung. Jawa Barat, Rabu (1/7/2020).
Meski Kota Bandung sudah menerapkan pola Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), namun program JPS tetap harus segera terdistribusikan. Pasalnya, perekonomian masyarakat masih belum stabil.
“Kunci penting dari penyaluran JPS ini keakuratan data. Jadi modal utama, harus punya data masyarakat miskin. Kalau bisa harus se-komprehensif mungkin. Kalau kita punya data lengkap itu lebih enak. Misalkan saat evaluasi satu tahun itu lebih mudah. Kalau tidak ada data, kita bingung karena tidak ada patokan,” tuturnya.
BACA JUGA: Antisipasi Gelombang Kedua, Oded Minta Gugus Tugas Covid-19 Perketat Sosialisasi
Sementara Kepala Dinsosnangkis, Tono Rusdiantono mengungkapkan, untuk penyaluran bantuan JPS tahap dua dan tiga akan dikebut paling lambat selesai pada akhir Juli ini. Pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat kewilayahan, PT POS dan BJB untuk mempercepat pendistribusian.
“Total bansos tahap satu sekitar 93 persen. Tahap dua dan tiga sudah 70 persen. Jadi jumlahnya sekitar 45.000 penerima. Tahap dua dan tiga sisanya akhir bulan ini selesai,” ucap Tono.
Pihaknya memastikan, penyaluran JPS tahap 2 dan 3 ini bisa lebih cepat. Hal itu karena sebagian besar data sudah diperbaharui.
“Penyempurnannya karena ada yang meninggal, ada yang dobel, ada juga yang namanya tidak jelas dan alamatnya. Kita kembalikan kemudian diberikan kepada Kasi Kesos dan baru kita kirim lagi melalui distribusi pos ataupun melalui BJB,” tegasnya.
(Yusuf Mughni/ars)