Kamis 12 Desember 2024

Pulang Kampung, Fakhri Husaini Jabat Direktur Teknis Tim PON XX Aceh

BANDA ACEH, FOKUSJabar.id: Sempat menolak untuk kembali melatih Timnas U-19, Fakhri Husaini kini memiliki ‘tambatan’ tim yang akan ditanganinya. Tim PON XX Provinsi Aceh menjadi pilihan mantan gelandang tim nasional Indonesia ini melanjutkan karir kepelatihannya.

Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Aceh, Nazir Adam mengatakan, pria kelahiran Lhokseumawe, Aceh tersebut akan menempati posisi Direktur Teknik dalam tim PON XX Provinsi Aceh. Fakhri akan berkolaborasi dengan pelatih kepala, Muhammad Azhar.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Fakhri Husaini dan menyatakan kesediaan menjadi bagian dari tim tim sepak bola Aceh. Ini akan menjadi motivasi bagi pemain sepak bola PON Aceh,” ujar Nazir Adam di Banda Aceh, Rabu (17/6/2020).

Fachri Husaini yang dihubungi manajer tim PON XX Provinsi Aceh, Agustin melalui panggilan video mengatakan, dirinya termotivasi ketika diajak melatih tim sepak bola Aceh yang dipersiapkan ke PON XX di Papua.

BACA JUGA: Tolak Rangkap Jabatan, Akhmad Hadian Lepas Posisi Dirut LAPI Divusi 

“Saya termotivasi ketika ada kepercayaan dari daerah kelahiran saya. Saya sudah banyak melakukan untuk bangsa dan negara. Sedangkan untuk daerah kelahiran, saya belum melakukan apa-apa. Mungkin ini saatnya saya berkontribusi untuk Aceh,” ujar Fakhri Husaini.

Kendati sudah menyampaikan kesediaannya melatih tim sepak bola PON XX Aceh, Fakhri mengaku belum bisa sepenuhnya bergabung karena masih menajalani tugas sebagai karyawan di Kalimantan Timur.

Fakhri Husaini mengaku, dirinya baru bisa bergabung penuh pada Januari 2021. Pasalnya, saat itu sudah memasuki masa persiapan pensiun. Namun dirinya akan berupaya meminta izin di perusahaan tempatnya bekerja untuk memantau pelatda tim sepak bola PON XX Aceh.

“Saya coba nanti minta izin untuk memantau pelatihan tim. Berbeda ketika melatih timnas, saya diizinkan karena untuk kepentingan bangsa dan negara,” tambahnya.

Dalam perbincangan tersebut, Fakhri Husaini mengaku sangat merindukan Aceh. Termasuk kuliner khas kota berjuluk Serambi Mekkah seperti gulai ‘pliek u’ dan lepat ‘timphan’.

“Terakhir saya pulang pada 2019. Saat itu, saya menjenguk orang tua, tetapi tidak lama, hanya dua tiga hari,” pungkas mantan kapten timnas tersebut.

(ars/ant)

Berita Terbaru

spot_img