SURABAYA, FOKUSJabar.id: Perayaan Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020), nampaknya menjadi momen haru bagi Tri Rismaharini. Wali Kota Surabaya dua periode ini berpamitan kepada warganya di Balai Kota Surabaya.
“Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota. Karena itu, saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian,” ujar Risma seperti dilansir kompas.com.
Risma mengatakan, sebuah kota atau daerah bisa dikatakan berhasil atau tidak, tergantung jajaran pemerintahannya. Tidak mungkin sebuah kota langsung serta merta berhasil tanpa ada upaya dan desain dari pengelola kotanya.
BACA JUGA: Tidak Ada Helaran Apapun di Hari Jadi Kota Bogor ke-538
Karena itu, Risma meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya untuk selalu bergerak, berpikir, dan jangan berhenti memajukan pembangunan Kota Surabaya. Hal itu akan sangat berpengaruh pada masa depan anak cucu warga Surabaya.
“Saya minta tolong yang ada di Pemkot Surabaya terus bergerak, berpikir dan berpikir terus jangan sampai berhenti. Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri, tidak hanya menjadi penonton,” tutur Risma.
Menurutnya, maju bukan hanya kotanya terbebas dari banjir dan indah. Maju itu manusianya juga harus diajak untuk seiring dengan pembangunan kotanya.
Risma mencontohkan saat awal-awal menjadi Wali Kota Surabaya. Saat itu, banjir terjadi di mana-manadan dirinya hingga tiga hari tidak tidur untuk menyelesaikan banjir tersebut.
Ada salah satu staf yang mengatakan, banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari luar Kota Surabaya.
“Saya ingat betul omongan staf itu. Saya sampaikan kepada dia, Gusti Allah sudah menciptakan Surabaya berada di tepi pantai di ujung Jawa Timur, itu sudah pemberian Tuhan. Dampaknya apa? Ya kita harus selesaikan banjir itu, hingga sekarang sudah tidak ada lagi banjir kiriman itu. Jadi artinya, kita bisa mengubahnya,” ujar Risma.
Risma pun berkali-kali mengajak warga terus bergerak dan melangkah memajukan Kota Surabaya. Apabila berhasil membantu atau menolong orang, dan orang tersebut berhasil membantu banyak orang, maka ada kenangan yang bisa ditinggalkan.
“Ayo setiap individu harus bergerak untuk memajukan Surabaya, karena kita harus berjuang demi anak-anak kita semua,” pungkasnya.
(ars)