KOREA UTARA, FOKUSJabar.id: Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong-un disebut berstatus krisis setelah menjalani sebuah operasi.
Kabar itu didapat oleh pihak intelijen Amerika Serikat (AS) yang menyatakan mengetahui langsung informasi tersebut.
Namun, Dewan Keamanan Nasional AS atau The National Security Council (NSC) dan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menolak memberi komentar terkait laporan itu.
Melansir CNN, Selasa (21/4/2020), Kim Jong-un terakhir kali terlihat di publik sekitar 11 April lalu ketika ia memimpin sebuah rapat pemerintah.
Baca Juga: KBRI Pulangkan 356 WNI yang Terjebak Lockdown di Thailand
Baru-baru ini Kim Jong-un melewatkan perayaan ulang tahun sang kakek, Kim Il-Sung pada 15 April lalu. Hal itu menimbulkan spekulasi terkait kondisinya.
Sebab, perayaan hari jadi mendiang sang kakek, pendiri negara, merupakan salah satu hari libur nasional paling penting di Korea Utara.
“Ada sejumlah rumor terbaru tentang kesehatan Kim Jong-un (soal kebiasaan merokok, jantung, dan otak). Jika dia dirawat di rumah sakit, itu akan menjelaskan mengapa ia tidak hadir pada perayaan 15 April lalu yang penting itu,” ucap Bruce Klingner, peneliti senior Heritage Foundation dan juga mantan kepala divisi CIA untuk Korea Utara.
“Tetapi selama bertahun-tahun, sejumlah rumor bohong soal kesehatan Kim Jong-un dan ayahnya sering muncul. Jadi kita harus menunggu dan melihat kebenarannya,” kata Klingner menambahkan.
Selama ini, ketidakhadiran pemimpin Korut dalam sejumlah acara publik pemerintah memang sering memicu spekulasi dan rumor terutama tentang kesehatan.
(Agung)