BANDUNG,FOKUSJabar.id: Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan ada sekitar 15 ribu warga Kota Bandung yang menjalani swab test atau pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Hal itu sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran Covid-19
“Tujuan PSBB adalah menemukan dan menghentikan persebaran Covid-19. Namun PSBB harus diikuti tes masif, tanpa itu kita sama saja membiarkan virus berkeliaran tanpa ukuran. Caranya adalah selama 14 hari ke depan Kota Bandung wajib melakukan tes masif 0,6 persen dari jumlah penduduk. Kalau jumlah penduduk 2,5 juta, jadi kurang lebih 15 ribu warga (dites). Tes massif dilakukan guna mendapatkan peta sebarannya,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) di Halaman Kantor Kecamatan Cicendo, Jalan Purabaya, Kota Bandung, Jawa Barat Senin (20/4/2020).
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Omzet Pedagang Kecil di Banjar Terjun Bebas
Dia mengatakan, Kota Bandung menjadi penyumbang sekitar 20 persen kasus Covid-19 di Jawa Barat. Sedangkan persentase yang meninggalnya di Kota Bandung mencapai 50 persen.
“Karena kita baru beli alat dari Korea Selatan, eksperimen pelacakan terbaiknya ada di Cicendo sebagai wilayah zona merah. Silakan Kota Bandung mengajukan zona-zona yang paling diwaspadai. Sehingga tidak perlu rapid test, dengan swab test saja yang hampir seratus persen akurat,” kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, tes massif bakal dilaksanakan selama PSBB. Tanpa tes, PSBB kurang efektif. Namun di luar itu, Oded mengimbau kepada seluruh warga Kota Bandung untuk berkontribusi dan tetap berdiam di rumah.
“Mudah-mudahan wabah ini cepat selesai. Dulu waktu Bandung Lautan Api, semangat warga Bandung berkorban walaupun rumahnya dibakar. Sekarang semangatnya diganti dengan diam di rumah. Mari kita lakukan bersama-sama,” kata Oded.
(Yusuf Mugni/LIN)