JAKARTA, FOKUSJabar.id: Di tengah ketidakpastian situasi perekonomian global, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (bank bjb) justru mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2019 dengan laba bersih sebesar Rp1,56 trilyun.
Pertumbuhan laba tersebut diikuti penambahan nilai aset bank bjb termasuk anak perusahaan sebesar Rp123,5 trilyun atau tumbuh sekitat 2,8 persen year on year (y-o-y).
Dirut bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, sektor kredit yang menjadi ujung tombak utama perseroan dalam mendongkrak pendapatan tumbuh 8,7 persen y-o-y menjadi Rp81,9 trilyun.
“Pertumbuhan total kredit ini berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yang berada di kisaran 6,9 persen per November 2019. Di mana kredit konsumer, menjadi penyokong utama dengan pertumbuhan 9,4 persen,” kata Yuddy dalam Analyst Meeting Full Year 2019 bank bjb di The Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta (28/2/2020).
Angka kredit macet dan bermasalah (Non Performing Loan) l, kata dia, juga berhasil ditekan pada kisaran 1,58 persen jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional yang tercatata 2,77 persen per- November 2019.
Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan bertumbuh sebesar 2,7 persen y-o-y menjadi sebesar Rp89,3 trilyun. Tidak hanya itu, bank bjb juga berhasil meningkatkan porsi dana murahnya atau Current Account Saving Account (CASA) di level 49,6 persen.
“Catatan positif yang dibubuhkan perseroan ini menunjukkan kekuatan kinerja perusahaan sepanjang 2019,” kata dia.
Hasil positif ini dicatatkan perseroan di tengah fokus pada dorongan terhadap berbagai program. Sejumlah program itu, sepertin peningkatan ekonomi pemerintah dan inovasi pelayanan secara konstan dan gradual demi menyongsong situasi kompetisi ke depan.
Kami tetap menjaga visi pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan
“Di tengah kondisi ekonomi makro yang tidak pasti, likuiditas ketat serta tekanan suku bunga, kami tetap menjaga visi pertumbuhn berkualitas, berkelanjutan serta mencatatatkan laju pertumbuhan positif,” kata Yuddy.
Menghadapi tahun 2020 bank bjb optimistis dan percaya diri, terlebih strategi ekspansi usaha telah disusun dan dipersiapkan guna menunjang akselerasi pertumbuhan sepanjang tahun. Salah satinya melalui Penawaran Umum Berkelanjutan II (PUB II) Obligasi Subordinasi bank bjb senilai Rp500 milyar.
Dana yang dihimpun tersebut bisa membantu kebutuhan ekspansi bisnis perseroan melalui permosslan tier 2.
Dia berharap dengan ketersediaan dana yang terkumpul akan semakin memberi tenaga penambah daya gedor prestasi perseroan.
Untuk menunjang operasional bank bjb, pengembangan berbagai produk dan jasa layanan keuangan yang telah dilakukan perseroan juga akan terus diperbaharui.
Inovasi dilakukan guna memberikan pengalaman transaksi yang lebih nyaman, praktis dan efisien. Terlebih dibarengi langkah sinergi dengan para mitra yang terjalin demi meningkatkan loyalitas, kepercayaan dan kredibilitas perseroan.
“Langkah-langkah yang sudah disipakan ini untuk menopang laju pertumbuhan bisnis dan akan menjadi senjata menghadapi bernagai situasi,” kata dia.
Seluruh aktivitas yang dijalankan, kata Yuddy, akan selalu beriringan dengan peningkatan kualitas pelayanan demi optimalisasi potensi pertumbuhan usaha dan mewujudkan visi menjadi 10 bank terbesar serta berkinerja baik di Indonesia,” kata dia.
(LIN)