BANDUNG, FOKUSJabar.id: Jakarta dan Kota Bandung merupakan dua wilayah yang akan dijadikan pilot project atau uji coba implementasi program kartu pra-kerja.
Rencananya, uji coba program kartu pra-kerja di Kota Bandung dilakukan pada Maret hingga April 2020 mendatang.
“Untuk masalah kartu pra-kerja, sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi lanjutan, karena memang menunggu Perpres, sehingga langkah di lapangan seperti apa kami belum tahu. Rencana dinilainya Maret-April 2020, kami menunggu arahan dari pusat,” Jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, Jawa Barat, Arief Syaifudin di Balaikota Jalan Wastukencana Kota Bandung, Selasa (4/2/2020).
Sebelumnya, direncanakan untuk Perpres ditargetkan rampung pada Desember 2019 lalu. Setelah itu, pemerintah menyiapkan Project Management Office (PMO) serta learning ekosistem yang dibangun oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Arief mengatakan, kalau ditanyakan siap tidaknya Disnaker Kota Bandung terhadap program tersebut, pihaknya menegaskan siap.
“Namun memang kami siap dijadikan kota percontohan dan terima kasih kepada pak Presiden menunjuk Bandung menjadi uji coba,” ucapnya.
Dalam program tersebut, Pemerintah sendiri mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 trilyun. Setiap peserta akan mendapatkan jatah Rp3-7 juta.
“Bahwa uang itu bukan untuk gaji, tetapi untuk pelatihan dan kami sekarang menunggu kira-kira regulasinya seperti apa,” tuturnya.
Lebih jauh Arief mengatakan, pihaknya masih menunggu jatah dari pusat dan untuk berapa orang yang akan mendapat kartu pra-kerja.
“Kita belum dapat informasi perihal kuota kartu, hanya saja di Kota Bandung ada 96 ribu jiwa pengangguran dari 2.5 juta penduduk. Dan angka itu yang harus segera diminimalisir,” jelasnya.
Menurutnya, jika melihat data pegangguran di Kota Bandung sudah mencapai angka 96 ribu jiwa, termasuk usia produktif di dalamnya.
“Oleh sebab itu, kami tidak bisa leha-leha, kita harus tetap melakukan langkah-langkah karena Bandung usia produktifnya lagi tinggi. Ini juga yang harus kami persiapkan dan mudah mudahan dengan kartu pra-kerja bisa menjawab tantangan mengurangi pengangguran,” ungkapnya.
Program pelatihan tersebut yang akan dibuka antara lain kompetensi digital, lifestyle, fotografi, properti, pertanian, penjualan, perbankan, industri kreatif dan bidang-bidang yang dibutuhkan dunia industri.
(Yusuf Mugni/Bam’s)