CIAMIS, FOKUSJabar.id: Untuk melestarikan hutan yang ada di areal Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis harus ditegaskan aturan wilayahnya menjadi tiga wilayah hutan.
Demikian dikatakan Rektor Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Yat Rospia Brata. Menurut dia, hutan yang ada di wilayah Gunung Sawal harus dibagi menjadi tiga bagian. Dengan begitu, tidak saling tumpang tindih dan hutannya tetap terjaga.
” Ada tiga bagian seharusnya. Yakni, hutan produksi, hutan lindung dan areal hutan margasatwa,” katanya, Rabu (15/1/2020).
Yat menjelaskan, jika kawasan hutan disesuaikan dengan kawasanya, maka kejadian yang tidak diharapkan bisa diminimalisir.
” Kawasan hutan lindung jangan dijadikan kawasan hutan produksi agar tidak terjadi bencana,” ucapnya.
Begitupun kawasan hutan yang dijadikan kawasan suaka margasatwa jangan pernah diganggu karena akan mengakibatkan binatang buas turun gunung.
” Kalau terjadi konflik antara hewan dan manusia yang kalah tetap hewan. Padahal kesalahan ada di manusia yang tidak bisa menjaga kelestarian hutan,” terangnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, H Soekiman mengatakan, melihat hutan yang ada di Kecamatan Cihaurbeuti saat ini sangat mengkhawatirkan. Di sana banyak lahan hutan beralih fungsi menjadi lahan hutan produksi dan kawasan wisata.
” Kalau hujan tidak lebat dan lama mungkin tidak apa-apa. Tapi kalau sebaliknya, kami cukup khawatir terjadi bencana akibat alih pungsi hutan itu,” ungkapnya.
(Husen Maharaja/Bam’s)
