JAKARTA,FOKUSJabar.id: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bantuan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, untuk membebaskan tiga orang nelayan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di selatan Filipina.
Penyanderaan tiga nelayan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf sebelumnya diketahui publik lewat sebuah video di Facebook. Dalam video itu, para nelayan mengirim pesan agar Presiden Jokowi membebaskan mereka dengan membayar tebusan Rp8,3 milyar.
“Mengenai itu, jadi kemarin saya berkesempatan pada saat KTT ASEAN-RoK (ASEAN-Republic of Korea CEO Summit), saya bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina dan kemudian Presiden melakukan pembicaraan dengan Presiden Filipina Duterte,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kepada wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Retno mengklaim pembicaraan antara dua negara berjalan baik. Filipina bersedia memenuhi permintaan Indonesia untuk segera menyelamatkan tiga nelayan tersebut.
“Karena itu kita mengharapkan kerja sama Filipina bagi upaya pembebasan ketiga saudara kita tersebut,” kata Retno, seperti dilansir CNN.
Tiga nelayan WNI bernama Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27), dan bernama Samiun Maneu (27) disandera kelompok teroris Abu Sayyaf. Dalam sebuah video yang beredar di Facebook pada akhir pekan lalu, ketiga WNI itu terlihat tengah duduk jongkok bertelanjang dada.
(Agung)