Minggu 12 Januari 2025

Urai Kemacetan, Pemkot Bandung Masifkan Pembangunan Flyover

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kota Bandung dinobatkan sebagai kota termacet ranking ke-14 di Asia versi ABD (ASIA Development Bank).

Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bandung, Yana Mulyana menganggap kemacetan tersebut merupakan dampak dari aktivitas penduduk di luar kota bandung. Menurutnya, saat ini Kota Bandung berpenduduk 3,7 juta siang hari, pada malam hari 2,5 juta.

” Jadi ada 1,5 juta penduduk luar Kota Bandung yang melakukan aktivitas di Kota Bandung sehingga kemacetan dari satu hal yang akan terjadi,”ucap Yana di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana, Senin (7/10/ 2019).

Menanggapi hal tersebut, Pemkot Bandung terus berupaya mengurai kemacetan. Salah satu cara yang dilakukan ialah rekayasa jalan. Sebab pelebaran jalan di nilai tidak memungkin lagi.

” Tapi karena memang kita juga aga sulit melakukan pelebaran jalan sehingga rekayasa jalan menjadi salah satu pilihan kami untuk mengurai kemacetan,” kata Yana.

Selain itu, penambahan pembangunan fly over yang terus dimasifkan oleh Pemkot saat ini.

” Kemudian Insha Allah tahun ini juga kami sudah membangun fly over di Jalan Ahmad Yani dan Gatot Subroto,” jelasnya.

Lebih lanjut Yana mengatakan, titik pembangunan fly over selanjutnya ialah di Jalan Soekarno Hatta, dan akan dipastikan mulai tahun 2020.

” Naik dari sebelum terminal leuwi panjang melewati persimpangan Cibaduyut naik ke atas melewati persimpangan Kopo dan turun sebelum Suryani,”paparnya.

Saat ini belum bisa dieksekusi karena terkendala pembebasan lahan. Namun sudah 95 persen dan tahun ini sudah teranggarkan 5 persen untuk pembebasan lahan tersebut.

” Insya Allah, tahun depan konstruksinya bisa terlaksana,” ucap dia.

Yana mengatakan, selain di jalan Soekarno-Hatta, Pemkot juga akan membangub fly over di Pasteur melintasi Suryasumanteri.

” Insya Allah mengurai kemacetan yang terjadi di daerah Pasteur,” tuturnya.

Pemerintah Kota juga akan membangun Fly Over lagi di Suekarno-Hatta dari sebelum persimpangan Kiaracondong melewati persimpangan Suekarno-Hatta turun di Batununggal. Menurutnya, pembebasan lahan di wilayah tersebut masih 50 persen.

” Memang pembebasan lahanya baru 50 persen. Kemungkinan tidak di tahun depan,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img