MAKKAH, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menambah jumlah petugas haji, khususnya Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) menjadi 150 orang pada 2020. Hal itu dirasa perlu karena jumlah jamaah haji asal Jabar paling banyak dibanding provinsi lain. Bahkan mendominasi jumlah jamaah haji dari negara lain.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum usai mengikuti rapat persiapan puncak ibadah haji 2019 di Saraya Daerah Hotel, Misfalah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (7/8/2019) waktu setempat. Tidak hanya itu, di masa mendatang pun, kata dia, setiap kloter akan membawa nama asal kabupaten/kota masing-masing.
“Jadi yang berkibar nanti di Makkah bukan lagi nama KBIH, tapi daerah asal jamaah haji, seperti logo atau bendera kabupaten/kota dan bendera Indonesia,” kata Uu.
Kepada para petugas haji (TPHI, TKHI dan TPHD), Uu mengimbau agar memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah haji, terlebih yang berasal dari Jabar. Sebab citra provinsi Jabar di hadapan jamaah akan tergambar dari bentuk pelayanan yang diberikan.
“Para petugas haji Jabar harus mampu memberikan pelayanan prima dan ramah, salah satu bentuknya, yakni komunikasi yang baik dan jelas. Jangan lupa, niatkan ibadah,” kata dia.
Uu pun mengapresiasi dedikasi dan pelayanan yang sudah diberikan petugas haji Jabar kepada para jamaah.
Berkenaan dengan persiapan puncak ibadah haji 1440 H/ 2019 di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) yang akan dimulai pada 8 Agustus 2019 mendatang, Uu menekankan agar petugas selalu menyemangati dan menanamkan rasa optimis kepada para jamaah, terutama jamaah lansia.
(LIN)
