BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat merencanakan pembangunan pusat kebudayaan di 27 kabupaten/kota guna melestarikan dan memajukan kebudayaan.
Sebagai langkah awal, proyek jangka panjang ini akan dibangun pada 2019 di lima daerah, seperti di Kabupaten Ciamis (Karangpawitan), Subang (Ranggawulung), Garut (Kampung Pulo), Sumedang (Rancakalong) dan Bandung.
Sekertaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Agus E Hanifiah mengatakan, pembangunan pusat budaya itu sebagai wadah pelestarian dan pemajuan kebudayaan.
Selain itu, pembangunan pusat budaya itu sebagai pusat interaksi publik, baik di bidang seni maupun pariwisata.
“Yang terpenting itu sebagai ruang atraksi seni dan budaya. Ini penting agar tetap lestari, makanya kami fasilitasi lewat pembangunan pusat budaya,” kata Agus di acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate Bandung, Selasa (5/3/2019).
Melalui pembangunan pusat budaya, pihaknya berharap bisa menjadi ruang informasi baik pariwisata maupun kebudayaan.
” Jadi, da aat wisatawan berkunjung ke pusat kebudayaan itu, mereka bisa memperoleh informasi tentang kebudayaan yang ada di daerah itu,” jelas dia.
Sebagai langkah awal, pusat budaya itu memerlukan anggaran sekitar Rp5-7 milyar tahun ini. Pada tahapan pembangunan, pihaknya pun akan melibatkan seniman dan budayawan atau tokoh-tokoh di setiap kabupaten kota.
“Mulai konsep pembangunan, hingga isinya apa, nanti lebih banyak ditentukan para seniman, budayawan dan masyarakat yang ada di daerah itu,” kata dia.
Lanjut Agus, pihaknya memastikan, akan ada karakteristik yang berbeda-beda pada setiap pusat kebudayaan di kabupaten kota. Di mana akan mengadopsi budaya hingga arsitek lokal.
” Sehingga masing-masing daerah akan berbeda-beda, sesuai konsep budaya itu, termasuk arsitektur bangunan,” jelas dia.
(LIN)
