Jumat 13 Desember 2024

Jadikan Lumbung Padi Organik di Jabar, Pemkab Tasikmalaya Bangun Kesadaran Petani

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya melalui Dinas Pertanian terus bekerja keras. Salah satunya, memajukan pertanian padi organik.

Hal itu untuk mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya menjadi lumbung padi organik di Jawa Barat sesuai program Gubernur Jawa Barat.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, Roni S. Sahroni mengatakan, untuk mewujudkan lumbung padi organik di Jawa Barat, perlu dibangun sinergitas dan sinkronisasi. Baik pemerintah, masyarakat tani termasuk pelaku usaha bidang pertanian.

” Kita akan bangun kesadaran para pelaku pertanian, khususnya petani untuk beralih dari pola konvensional ke sistem pertanian organik. Pasalnya, metode ini lebih menguntungkan secara ekonomi dan mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya menjadi lumbung padi organik di Provinsi Jawa Barat,” kata Roni.

Roni mengaku, untuk mewujudkannya, telah meresmikan rumah pengolahan kompos padi organik bekerjasama dengan BI.

” Alhamdulillah, Gapoktan Agro Mandiri sudah berhasil mengembangkan sistem pertanian padi organik. Dan ini bisa menjadi contoh para petani yang ada di Kabupaten Tasikmalaya untuk beralih bertani dengan pola sistem padi organik,” ucap Roni.

Pihaknya optimistis, dengan luas lahan baku yang ada jika digarap dengan pola pertanian organik, tidak sulit mewujudkan lumbung padi organik.

” Ada sekitar 51 ribu hektar lahan baku. Memang baru 16 persen yang sudah ditanami padi organik atau sekitar 9.125 hektar. Ini kita targetkan ke depan lahan pertanian organik mencapai 25 persen. Jadi, masih banyak kesempatan dan peluang untuk Tasikmalaya menjadi kabupaten lumbung padi organik,” tuturnya.

Roni menjelaskan, pola pertanian organik akan digeluti petani jika telah merasakan manfaatnya.

” Beberapa kemudahan dan manfaat dengan bertani organik. Yakni, biaya produksi lebih rendah, tanah kembali menjadi subur, hasil panen melimpah, sebagai petani konvensional per hektar hanya 6,8 ton, tapi dengan pertanian organik hasil panen bisa mencapai 12,8 ton, secara ekonomi harganya lebih menguntungkan,” ungkap dia.

(Seda/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img