Kamis 12 Desember 2024

Gelar Kejurda 2018, IPSI Jabar Cari Bibit Atlet Potensial

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat terus mencari bibit atlet potensial yang akan disiapkan menghadapi pelaksanaan babak kualifikasi PON XX pada bulan April 2019 mendatang.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pencak Silat tahun 2018 yang digelar di GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis-Sabtu (27-29/12/2018).
Ketua Pelaksana Kejurda IPSI Jabar 2018, Yoyo Yahya menuturkan, selain menjadi agenda resmi tahunan, ajang Kejurda kali ini memiliki tujuan lain. Yakni, mencari atlet untuk pelaksanaan babak kualifikasi PON XX/2020, April 2019 mendatang.
” Atlet yang turun di Kejurda kali ini merupakan atlet-atlet baru diluar juara Porda XIII kemarin, atlet eks PON XIX, atlet eks SEA Games 2017, dan eks Asian Games 2018. Totalnya sebanyak 290 atlet yang berasal dari 25 kota dan kabupaten,” ujar Yoyo, Kamis (27/12/2018).
Yoyo yang juga menjabat sebagai Sekum Pengprov IPSI Jabar menambahkan, pihaknya menerapkan batasan usia bagi atlet. Yakni di rentang usia 17 tahun sampai 33 tahun. Para atlet akan bertanding di 10 nomor tanding putra, tiga nomor TGR putra, 6 nomor tanding putri dan 3 nomor TGR putri.
“Kalau di Porda XIII kemarin itu kan batasan usianya 17 sampai 21 tahun, sedangkan di kejurda ini batasan usianya 17 sampai 33 tahun. Ini karena di PON XX nanti ada pembatasan usia maksimal atlet 35 tahun. Selain itu, di PON XX kemungkinan besar ada dua nomor yang tidak dipertandingkan yakni kelas A putri dan regu putri,” terangnya.
Hasil dari pelaksanaan kejurda kali ini, lanjut Yoyo, akan masuk dalam kerangka tim pencak silat Jabar untuk persiapan babak kualifikasi PON XX. Atlet pencak silat potensial dari ajang kejurda kali ini, akan diseleksi bersama dengan atlet juara Porda XIII Jabar, atlet eks PON XIX, atlet eks SEA Games dan atlet eks Asian Games.
“Dari hasil seleksi yang dilakukan, kita akan berembug dengan jajaran pelatih, wasit/juri, hingga bidang pembinaan dan prestasi untuk menentukan atlet terbaik yang akan membela Jabar di babak kualifikasi PON XX. Kita pun terus lakukan pemantauan dan terapkan sistem promosi degradasi hingga menghasilkan atlet terbaik dari yang paling baik,” tegasnya.
Sementara Ketua Umum Pengprov IPSI Jabar, Phinera Wijaya berharap, pelaksanaan kejurda kali ini bisa berjalan dengan sukses. Baik dari sisi pelaksanaan, prestasi, hingga pemberdayaan pencak silat di Jabar.
“Ajang kejurda ini jadi salah satu ikhtiar kita mencarti bibit pesilat terbaik. Karena itu, sudah saatnya kita menghentikan euforia keberhasilan pencak silat di Asian Games 2018 lalu karena tantangan kedepan yang akan dihadapi lebih berat,” ujar Phinera.
Selain itu, pihaknya pun berharap peran aktif semua pengcab IPSI kota/kabupaten serta masyarakat pencak silat di Jabar untuk ikut berperan aktif dalam peningkatan prestasi pencak silaty Jabar. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada setiap atlet untuk berkembang maju tanpa membedakan asal usul dan latar belakang mereka.
“Dan seluruh perangkat pertandingan, bertugaslah dengan baikdan profesional sehingga kejurda ini berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Bagi atlet, keluarkan kemampuan terbaik dan selalu junjung tinggi sportivitas sebagai bentuk kedewasaan kita dalam berkompetisi,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img