Demikian diungkapkan Kepala Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Sutejo saat berdiskusi dengan media massa di Hotel Crown, Jalan RE Martadinata, Cipedes, Kota Tasikmalaya l, Kamis (29/11/2018).
Saat ini, tambah Sutejo, penggunaan bahasa Indonesia tidak lagi digunakan secara menyeluruh di kalangan pegawai, pengusaha, masyarakat umum, pelajar, mahasiwa, generasi muda serta komunitas-komunitas lainnya.
“Kita amati saja bahasa yang digunakan di sekitar kita. Misalnya ‘hair and beauty salon’ kenapa tidak salon kecantikan saja, contoh lainnya ‘tour and travel’ dan tidak biro perjalanan. Ini bukti konkrit tidak mencintai dan mengutamakan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa, ” tegas dia.
Untuk menggugah komponen masyarakat agar mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia, kata dia, pihaknya berharap media massa bisa menjadi teladan dalam membangun kecintaaan terhadap bahasa Indonesia di masyarakat.
Terlebih, kata dia, media massa berpengaruh besar dalam memberikan teladan dan contoh bagi masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan tepat.
(Seda/LIN)
