CIMAHI, FOKUSJabar.id: Krisis air bersih yang melanda kawasan Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat sejak Agustus terakhir berimbas pada kerugian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja. PDAM Tirta Raharja merugi hingga Rp1 milyar.
Adapun penyebab kerugian, yakni adanya mobilisasi pengiriman air bersih menggunakan mobil tanki dan biaya operasional sopir.
Manajer Senior Operasional Teknis PDAM Tirta Raharja Nana Karmana menuturkan, mobilisasi mobil dilakukan ke beberapa titik yang belum terjangkau oleh pipa PDAM khususnya di kota.
“Kawasan selatan Kota Cimahi seperti, Cibeber dan Leuwigajah disitu kita (PDAM) lakukan pengiriman air bersih,” tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 10 mobil tangki berkapasitas 5 ribu liter/tengki untuk penanggulangan di wilayah Cimahi, terutama untuk wilayah Cimahi Selatan sekitar 400 tangki.
Sebelumnya, krisis air bersih disebabkan menyurutnya air Situ Lembang yang mengaliri Sungai Cijanggel, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Karena PDAM memanfaatkan air dari Cijanggel.
Untuk diketahui, hulu Sungai Cijanggel dimanfaatkan oleh lebih dari 20 perusahaan/instansi. Di antaranya adalah PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) yang merupakan PDAM milik Pemkab Bandung Barat, PDAM Tirta Raharja milik Pemkab Bandung, dan PDAM Tirtawening milik Pemkot Bandung.
(Achmad Nugraha/LIN)