TASIK,FOKUSjabar.co.id: Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-3 di Lapang Dadaha, Kota Tasikmalaya, Senin (22/10/2018). Para santri datang dari Kabupaten Tasik, Kota Tasik, Ciamis dan berbagai daerah di Jabar.
Dalam acara tersebut turut hadir sejumlah tokoh antara lain, Menkopolhukam Wiranto sebagai inspektur upacara, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Marwoto.
Peringatan Hari Santri Nasional ini setidaknya dihadiri oleh Calon Wakil Presiden nomor urut 1, KH Ma’ruf Amin. Ma’ruf yang hadir sekitar pukul 08.30 WIB itu mengenakan baju muslim putih dan bawahan sarung berwarna krem, dengan dipadukan jas berwarna gelap, kopiah hitam serta sorban putih.
Saat berada di Lapang Dadaha, Ma’ruf tampak banyak menebar senyum kepada para santri yang hadir. Ia menekankan bahwa santri dihargai dan diperhitungkan oleh negara sehingga harus memiliki peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Santri harus merasa punya peran karena dia dihargai dan diperhitungkan oleh negara,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf juga menekankan agar peringatan Hari Santri Nasional memberikan semangat kembali bagi para santri untuk membela NKRI.
“Kita ingin memberikan semacam stimulan terhadap semangat para santri. Artinya santri itu harus punya semangat mengabdi pada bangsa dan negara,” kata dia.
Menurut Ma’ruf, peran yang diperlukan bukan hanya dalam mengusir penjajah akan tetapi juga mengisi pembangunan, menghilangkan kemiskinan, dan membangun kesejahteraan.
“Santri harus mengambil peran di dalam segala aspek. Saya kira itu,” ujar dia.
Ketua Pelaksana Hari Santri Nasional, KH Marsudi Syuhud, mengatakan acara hari santri diselenggarakan serempak seluruh daerah di Indonesia.
“Seluruh santri di Indonesia dari Sabang sampai Merauke semuanya serempak melakukan apel Hari Santri Nasional,” ucap Marsudi.
Selain menghadiri peringatan Hari Santri 2018, Ma’ruf dijadwalkan menghadiri Halaqah Alim-Ulama serta Silaturahmi Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Barat. Sebelumnya, pada Minggu 21 Oktober 2018 malam, pasangan Calon Presiden Joko Widodo itu menyempatkan diri untuk bersilaturahim ke Pesantren Miftahul Huda Manon Jaya.
Kehadiran kyai asal Banten itu disambut meriah oleh ribuan santri dengan mengumandangkan salawat. Ma’ruf kemudian diminta untuk memberikan ijazah Kitab Safinatun Najah karangan Syeikh Nawawi Al Bantani kepada ribuan santriwan dan santriwati.
Selepas memberikan ijazah, Kyai Ma’ruf memberikan nasihat bahwa seorang santri tidak boleh berkecil hati.
“Jadi santri itu kita harus bangga dan tidak boleh berkecil hati, karena santri itu bisa jadi apa saja. Bisa jadi menteri, wakil presiden, dan bahkan presiden,” katanya