Minggu 12 Januari 2025

Hoaks ! Aher Disebut Hadir di Kegiatan MCA

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Gubernur Jawa Barat Ahmada Heryawan (Aher) menjadi viral setelah dicatut dalam sebuah poster di grup WhatsApp The Family MCA (Muslim Cyber Army). Dalam poster yang diposting disebut-sebut Aher pernah menjadi pembicara dalam workshop yang digagas MCA.

Melalui Humas Pemrov Jawa Barat, Gubernur mengkalrifikasi bahwa dirinya tidak pernah hadir dan menjadi pembicara dalam workhsop MCA. Workshop yang digagas MCA itu digelar pada tanggal 20 Desember 2017 di Convention Hall At Taqwa Centre Cirebon. Ada beberapa pembicara seperti Ketua Komisi Fatwa MUI Kabupaten Cirebon Dr. Achmad Kholiq, Guru Besar Ilmu Komunikasi UI Prof. Dr. Ibnu Hamad, dan beberapa nama lainnya.

“Kami menegaskan bahwa Gubernur Jabar tidak pernah hadir dan menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut. Sebagaimana tercantum dalam poster kegiatan tersebut. Oleh karena itu, kami sangat menyayangkan nama Gubernur Ahmad Heryawan dikait-kaitkan dengan kegiatan yang digagas MCA,” kata Kabag Humas Pemprov Jabar Ade Sukasah, Jumat (2/3/2018).

“Kami tegaskan sekali lagi, tidak ada undangan yang disampaikan kepada Gubernur Jabar. Boleh jadi panitia bermaksud mengundang, namun kami tidak mengetahui ada pencantuman gambar Gubernur Jabar di poster kegiatan mereka,” tambahnya.

Humas Peemprov Jawa Barat juga tidak mengetahui apakah kegiatan yang direncanakan digelar tanggal 20 Desember jadi dilaksanakan atau tidak. Yang pasti, pada hari itu Gubernur Jabar memiliki agenda lain dan di tempat lain.

“Pada tanggal tersebut, sejak pagi Gubernur Jabar berada di Kabupaten Ciamis untuk mengunjungi korban gempa di Dusun Wonoharjo Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran. Setelah itu, beliau mengunjungi pengungsi di Masjid Alhidayah Desa Sukahurip Pamarican Kabupaten Ciamis dan dilanjutkan perjalanan ke Tasikmalaya untuk meninjau SMK 3 Kota Tasik yang juga terdampak bencana gempa,” paparnya.

Ade berharap penyebarkan poster yang menyebutkan kehadiran Gubernur Jabar dalam acara tersebut, tidak lagi menyebarkannya sehingga mengundang orang untuk berkomentar negatif. “Dan kepada yang telah berkomentar negatif yang berpotensi fitnah, klarifikasi ini semoga dapat meluruskan,” kata Ade.

Atas nama Gubernur Jawa Barat Humas Pemprov mengajak semua untuk bertabayyun, apabila mendapat suatu kabar. Ini sesuai dengan Hadist yang diriwayatkan Tirmidzi No 1261, “Bukti itu bagi yang menuduh. Dan sumpah itu bagi tertuduh”.

Masyarakat juga diimbau tidak langsung memforward suatu kabar yang belum jelas kebenarannya. Bisa jadi kabar itu hanya hoaks. “Kami mengajak pada masyarakat untuk berhati-hati dalam bermedsos. Sebagai sebuah institusi yang bebas nilai, medsos bisa bermanfaat dan menjadi ladang ibadah bila digunakan untuk syiar dan kebaikan. Sebaliknya akan menjadi lumpur dosa bisa digunakan untuk fitnah dan keburukan,” pungkasnya.

(DH)

Berita Terbaru

spot_img