Jumat 13 Desember 2024

Resmikan Rutilahu, Yossi: Ini Bagian dari Kesolehan Sosial

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Yossi Irianto menilai, program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang menjadi turunan dari program pusat, Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan program yang layak dipertahankan dan diteruskan.
“Kita melihat program Rutilahu yang selama ini dilakukan merupakan program bagus yang lebih mengedepankan kerjasama dengan BKM dan aparat kewilayahan. Paling tidak menjadi bagian dari kesolehan sosial di masyarakat, bagaimana membangun antar sesama,” ujar Yossi usai peresmian rutilahu di RW 04 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Bojongloa Kaler, Jalan Kopo Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).
Melalui program renovasi rutilahu ini, lanjut Yossi, diharapkan bisa mengangkat grade dari masyarakat tidak mampu menjadi mampu meski kemampuan itu relatif tergantung bagaimana sudut pandang. Namun setidaknya, ada perhatian dari masyarakat dan pemerintah setempat.
“Dulu kita punya muatan lokal yang namanya P2KP dan sekarang melalui program Kotaku yang merupakan kepanjangan dari PNPM. Bagi kita, mau apa saja namanya tidaklah penting karena yang terpenting adalah bagaimana program ini tepat sasaran dan apa yang menjadi harapan serta tugas negara memberikan kesejahteraan bagi masyarakat itu tercapai,” tambahnya.
Untuk mencapai target tepat sasaran tersebut, dibutuhkan data base terkait kawasan pemukiman yang masih kumuh serta data Rutilahu di setiap wilayah. Sehingga, pelaksanaan kerjasama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), aparat kewilayahan mulai dari RT, RW, Kelurahan, hingga Kecamatan harus lebih ditingkatkan.
“Karena mereka yang mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan. Rumah mana saja yang memang membutuhkan renovasi atau yang tidak. Dengan demikian, kita akan lebih yakin jika melalui program ini ada harapan besar dari masyarakat kecil mendapat bantuan termasuk dalam membangun kekuatan sosial di masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua BKM Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Bojongloa Kaler, Maman Suharman menambahkan, hingga saat ini sudah ada 18 Rutilahu yang medapatkan bantuan renovasi. Terdiri dari 10 rumah di tahun 2016 dan delapan rumah di tahun 2017.
“Yang hari ini diresmikan oleh Pak Sekda (Yossi Irianto) merupakan Rutilahu yang direnovasi melalui bantuan tahun 2017. Nilai bantuannya mencapai Rp15 juta per unit Rutilahu yang akan direnovasi,” ujar Mamah.
Maman menuturkan, dalam pementukan layak atau tidak Rutilahu tersebut direnovasi ditentukan melalui berbagai kriteria dan persyaratan. Selain itu, proses penetapan rutilahu yang akan direnovasi pun melalui beberapa proses.
“Rutilahu yang direnovasi itu harus atas nama sendiri, bukan rumah kontrakan atau atas nama orang lain. Selain itu, kondisi rumah pun kita lihat apakah layak direnovasi atau tidak. Rutilahu yang akan direnovasi itu berdasarkan usulan dari RT dan RW, kemudian kita melakukan verifikasi awal dan mengajukan proposal ke tingkat kota,” pungkasnya.
Sebelum proses renovasi dilakukan, pihaknya pun melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada penerima manfaat terkait program renovasi rutilahu sendiri. Pasalnya, program rutilahu ini bukan membangun rumah dari awal namun hanya renovasi beberapa bagian rumah yag sudah hancur atau rusak. Seperti bagian atap, alas atau dinding.
“Proses renovasi sendiri, biasanya dilakukan di bulan Oktober pada setiap tahunnya setelah pihak fasilitator dari Pemkot Bandung melakukan verifikasi akhir. Dan waktu pekerjaan pun ditentukan hanya 10 hari kerja. Karena itu, program ini tidak cukup dengan dukungan pemerintah tapi juga keterlibatan dan swadaya masyarakat,” pungkasnya.
(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img