spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Suara PSI Melesat Dekati Ambang Batas Parlemen 4%

    JAKARTA,FOKUSjabar.id: Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melejit di Sirekap Pemilu 2024 dan terus mendekati ambang batas parlemen sebesar 4%.

    Hingga Senin (4/3/2024) pukul 09.00 WIB, jumlah suara legislatif DPR untuk PSI telah mencapai 2.404.212 atau 3,13%.

    Lonjakan suara dalam beberapa hari terakhir tersebut mendapat sorotan luas mulai dari masyarakat hingga pihak yang ikut langsung dalam kontestasi pemilu. Pasalnya, jumlah suara sementara itu mulai mematahkan hasil quick count dari sejumlah lembaga survei.

    Ditanya terkait lonjakan suara PSI tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar.

    “Itu urusan partai, tanyakan ke partai,” katanya, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Australia, Senin (4/3/2024).

    Adapun pemilu kali ini adalah yang kedua kali bagi PSI. Pada pemilu 2019, PSI tak lolos ke Senayan dan kini partai yang dipimpin putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, tersebut menargetkan lolos dengan menembus ambang batas parlemen 4%.

    Sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik mengatakan Sirekap tak digunakan sebagai penentu hasil pemilu. Sebab, hasil pemilu ditentukan lewat rekapitulasi manual berjenjang.

    “Kami belum mengerti yang dimaksud dengan lonjakan tersebut itu lonjakan apa. Yang jelas Undang-Undang Pemilu menegaskan bahwa perolehan suara peserta pemilu yang disahkan oleh KPU itu berdasarkan rekapitulasi resmi,” kata Idham.

    Sementara itu, calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menilai pemerintah harus ikut tanggung jawab soal ledakan suara PSI dalam tiga hari terakhir.

    Baca: Real Count 15.00 WIB: PSI Dekati Senayan, Segini Perolehan Suaranya
    “Pemerintah harus ikut bertanggung jawab walaupun ketuanya adalah anak presiden tetapi bukan berarti segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden,” kata Anies.

    Adapun Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan semua pihak harus menunggu hasil tetap KPU dan jangan menggiring opini yang menyesatkan.

    “Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” ungkap Grace melalui keterangan tertulis.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img